BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Muhammad Dikri Abdillah merupakan pemenang dari Mojang Jajaka Kota Sukabumi tahun 2024, Dikri panggilan akrabnya berhasil menjadi wakil Kota Sukabumi dalam ajang Mojang Jajaka Jawa Barat tahun 2024 dan menjadi Jajaka Paling Berbakat atau Jajaka Parigel Jawa Barat tahun 2024.
Selain menjadi Jajaka Kota Sukabumi, Dikri juga aktif di berbagai kegiatan seperti menjadi Story Teller di Sukabumi Stories dan menjadi perwakilan komunitas Stand Up Comedy Sukabumi dalam berbagai ajang perlombaan. Ia juga merupakan seorang Talent dan Model.
Perjalanan Dikri sebelum mengikuti Mojang Jajaka Kota Sukabumi
Muhammad Dikri Abdillah lahir dan besar di Kota Sukabumi. Ia lahir pada tanggal 4 Januari 2001. Ia lulus Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Cisaat pada tahun 2019.
Saat lulus dari SMA, Dikri sebenarnya berniat untuk menjadi Abdi Negara, Namun, empat kali Dikri mencoba belum membuahkan hasil dan pada akhirnya ia memutuskan untuk berkuliah di Universitas Nusa Putra, Kota Sukabumi pada tahun 2020 dengan jurusan Manajemen.
Menang dalam pasanggiri Mojang Jajaka Kota Sukabumi Tahun 2024 menjadi kemenangan pertamanya dalam mengikuti kompetisi serupa. Dikri mengaku lebih sering mengikuti organisasi untuk pengembangan diri dibandingkan dengan perlombaan.
“Untuk prestasi sendiri sebenarnya ini jadi kompetisi pertama yang aku juara satu, sebelumnya belum pernah ikut kompetisi yang sekiranya dapat juara atau award apapun. Untuk di sekolah dan kampus kebanyakan pengalaman organisasi ya dan tidak terlalu banyak ikut perlombaan” Ujar Dikri, saat diwawancarai, Kamis, (13 Februari 2025).
Selama berkuliah, Dikri pernah menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen pada tahun 2021 – 2022. Tak hanya itu, ia juga tergabung dalam UKM jurnalistik yang bernama Jurnalis Nuansa. Saat itu, ia menjadi presenter dan host dalam setiap acara “Cerita Dunia Mahasiswa” yang bisa disaksikan di Youtube dan Instagram Jurnalis Nuansa. Dikri juga merupakan seorang Asisten Dosen di Universitas Nusa Putra pada tahun 2021 hingga 2023. Saat ini ia lebih berfokus berkarir di Event Organizer dan menjadi Talent atau Model.
Perjalanannya sebagai Jajaka Pinilih Kota Sukabumi 2024
Aktif di dunia kreatif menjadi motivasi awal Dikri dalam mengikuti ajang Mojang Jajaka Kota Sukabumi. Menurutnya, kompetisi Mojang Jajaka Kota Sukabumi dapat menjadi wadah bagi anak muda yang memiliki jiwa kreatifitas dan senang bekerja di dunia kreatif.
Apalagi, Mojang Jajaka ini bernaung dibawah Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Sukabumi dan telah melahirkan banyak orang – orang hebat. Disisi lain, sebagai mahasiswa semester akhir Dikri mengatakan jika ini bisa menjadi batu loncatan bagi karirnya.
Awal mula Dikri mengikuti ajang Mojang Jajaka Kota Sukabumi ini berasal dari saran sang kekasih. Pada awalnya Dikrilah yang menyarankan sang kekasih untuk ikut serta dalam ajang ini, Akan tetapi, melihat potensi yang dimiliki Dikri, akhirnya ia lah yang maju untuk ikut dalam ajang tersebut. Tak hanya dukungan dari sang kekasih, Dikri juga mendapat dukungan dan doa penuh dari Orang Tua dan keluarga.
Dalam mengikuti ajang Mojang Jajaka Kota Sukabumi, Dikri mengaku sempat kaget dan merasa paling lemah sebab dirinya lolos ketika berusia 23 tahun sementara peserta lain yang lolos ditahap 20 besar rata – rata berusia dibawahnya dan dirasa masih memiliki potensi yang besar.
Dikri juga mengaku tantangan terbesarnya adalah untuk beradaptasi dengan teman – teman lain yang memiliki sikap yang berbeda – beda. Selain itu, ia juga berusaha mengatur ego, emosi, dan waktu.
“Tantangan aku adalah ngatur emosi, ngatur ego, dan tentunya ngatur waktu. Karena jujur selama satu bulan lebih kita dikuras dari segi waktu, tenaga, batin dan pikiran untuk memenuhi semua kriteria dalam seleksi Mojang Jajaka Kota Sukabumi ini” Ujar Dikri.
BACA JUGA:
Ada Kirab Pancasila 9 September 2023, Jalan Asia Afrika Kota Bandung Ditutup Penuh
Setelah menjadi pemenang dalam ajang Mojang Jajaka Kota Sukabumi Tahun 2024, Dikri otomatis menjadi perwakilan Kota Sukabumi dalam ajang Mojang Jajaka Jawa Barat tahun 2024.Saat itu, ia bersama rekannya, Zakia Nursyafia Sidik sekaligus Mojang Pinilih Kota Sukabumi tahun 2024 bersaing dengan 52 peserta lain yang berasal dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat. Pada kompetisi ini, Dikri berhasil terpilih menjadi Jajaka Parigel Jawa Barat tahun 2024.
Dikenal sebagai sosok yang humoris, Dikri mengaku ingin memperlihatkan sisi lain yang berbeda dari seorang Jajaka yang dikenal dengan kaku dan serius. Ia menunjukan bahwa seorang Jajaka juga bisa bersifat humoris, komunikatif dan dapat beradaptasi.
Hal ini lah yang menarik perhatian para juri saat kompetisi berlangsung, karena selain memperkenalkan pariwisata dan Kota Sukabumi Dikri juga membawakan karakter yang berbeda dari yang lain dan menarik.
Menjadi perwakilan Kota Sukabumi tentu memiliki tekanan tersendiri bagi Dikri. Dikri mengaku tekanan itu berasal dari ekspetasi orang – orang yang berharap jika Mojang Jaka perwakilan Kota Sukabumi dapat meraih kemenangan di ajang Mojang Jajaka Jawa Barat.
Apalagi, Kota Sukabumi termasuk kota yang jarang mendapatkan nominasi, tentu hal ini menjadikan ekspetasi yang lebih terhadap generasi – generasi baru yang mengikuti ajang serupa. Namun , Dikri mengaku mencoba untuk menghilangkan tekanan – tekanan tersebut dan berfokus untuk memberikan yang terbaik pada saat seleksi berlangsung
“Banyak overthinking, tapi pada akhirnya preassure atau tekanan – tekanan itu aku hiraukan dan ga terlalu aku dengerin, aku cukup tahu tapi tidak terlalu di ingat- ingat meskipun banyak sekali tekanan dari orang – orang” Ujar Dikri.
Pernah berada di titik terendah dan gagal berkali – kali dalam menggapai mimpi serta harus memilih jalan lain. Dikri mengaku bahwa kegagalanya adalah fase dimana waktunya ia mengistirahatkan dirinya dan untuk mengenali dirinya. Dikri juga percaya bahwa setiap orang pasti memiliki waktu dan momentumnya sendiri untuk mendapatkan kesuksesan.
“Kesukesan itu bukan menang atau kalah, bukan tentang nominal atau angka, tapi tentang momentum. Ketika kita siap dan bertemu dengan momentumnya ya berarti itu momentum kita, itu waktu kita jadi jangan pernah berpikir bahwasanya kayaknya aku berhenti disini, kayaknya aku gagal disini, bisa jadi si gagal itu adalah tempat rest areanya kamu untuk bisa sadar, untuk bisa tabbayun dan untuk bisa mengenali diri sendiri” Ujar Dikri.
Penulis:
Rifa Nuralifah dari Program Studi Komunikasi Digital Dan Media Sekolah Vokasi IPB University Angkatan 60