Mengenal 14 Tokoh Penting Kemerdekaan Indonesia

tokoh penting kemerdekaan indonesia.
Ilustrasi - Tokoh Kemerdkaan Indoensia. (Istimewa)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Berikut adalah ulasan tentang 14 Tokoh Penting Kemerdekaan Indonesia, Milenial Wajib Tahu!

Berkat Jasa Pahlawan Nasional Indonesia, negara kita bisa merayakan hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pahlawan merupakan orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya membela kebenaran.

Dalam KBBI, pahlawan juga memiliki arti sebagai pejuang yang gagah berani seperti hero.

Pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional atas perbuatan heroik mereka membela Tanah Air. Artinya, perbuatan tersebut dapat kita kenang dan kita teladani selamanya atau perbuatan tersebut mengandung jasa yang amat tinggi bagi bangsa Indonesia.

Simak Tokoh Penting Kemerdekaan Indonesia yang menjadi teladan sampai saat ini.

1. Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien merupakan pahlawan yang lahir di Aceh Besar tahun 1848. Semasa Perang Aceh, dirinya berdiri memimpin pasukan untuk melawan Belanda.

Cut Nyak Dien tak gentar melawan Belanda karena juga ingin membalas kematian suaminya yang meninggal akibat perang. Perjuangan Cut Nyak Dien pun membawa dirinya ke sosok Teuku Umar yang pada akhirnya menjadi suami kedua beliau.

Cut meninggal di Sumedang tanggal 06 November 1908.

2. Tuanku Imam Bonjol

Peto Syarif alias Tuanku Imam Bonjol merupakan sosok yang lahir di Kampung Tanjung Bunga, Sumatra Barat pada 1772. Di sana, dia adalah seorang ulama dan pimpinan masyarakat.

Sebagai buntut pertentangan kaum Adat dan kaum Paderi (kaum agama), Imam Bonjol akhirnya melawan Belanda. Dirinya berjuang bersama kaum Paderi pada tahun 1803 sampai 1838.

Gara-gara pengkhianatan Belanda, Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, lalu Ambon, hingga yang terakhir ke Manado.

Imam Bonjol pada akhirnya wafat pada 06 November 1864 saat usianya 92 tahun.

3. Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman lahir di Bodas Karangjati tanggal 24 Januari 1916. Dia adalah seorang panglima besar sekaligus jenderal pertama dan termuda di Indonesia. Ketika berusia 31 tahun, Jenderal Soedirman bergabung dengan pahlawan kemerdekaan yang lain dalam melawan penjajah Jepang, Belanda, serta Sekutu.

Jenderal Soedirman berjuang dengan luar biasa, bahkan saat sakit pun dia tidak menyerah dan melawan musuh bersama anak buahnya.

Tokoh Pahlawan ini meninggal pada tanggal 29 Januari 1950 di Magelang, lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki DI Yogyakarta.

Baca Juga: 5 Film Pahlawan Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

4. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro memiliki nama kecil Raden Mas Ontowiryo. Ia lahir di D.I. Yogyakarta pada 11 November 1785.

Pangeran Diponegoro merupakan anak sulung Sultan Hamengkubuwono III yang dikenal sejak kepemimpinannya pada Perang Diponegoro tahun 1825-1830.

Perang tersebut menelan korban terbanyak dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 1830, Belanda bersiasat licik dengan pura-pura mengajak Pangeran Diponegoro untuk berunding di Magelang. Dalam perundingan itu, dia ditangkap lalu dibuang ke Manado. Setelah dari sana, dia dipindah ke Ujung Pandang dan meninggal di sana tanggal 08 Januari 1985.

Selain dianugerahi sebagai pahlawan nasional, Pangeran Diponegoro juga mendapat beberapa penghormatan seperti didirikannya Museum Monumen Pangeran Diponegoro serta namanya dijadikan sebagai nama jalan, stadion, hingga universitas.

5. Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin memiliki julukan Ayam Jantan dari Timur. Dia adalah Pahlawan Nasional asal Sulawesi Selatan yang merupakan putra kedua dari Sultan Malikusaid. Sultan Hasanuddin lahir tahun 1631 di Makassar.

Pasca diangkat sebagai Sultan Kerajaan Gowa, dia berusaha menggabungkan beberapa kerajaan kecil di wilayah Indonesia Timur dan melawan Belanda dengan sengit.

Hal ini mengakibatkan Belanda meminta bantuan tentara ke Batavia untuk menerobos benteng terkuat Gowa, yakni Somba Opu, pada tanggal 12 Juni 1669. Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dan wafat pada 12 Juni 1670.

6. Ki Hadjar Dewantara

Ki Hajar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir di DI Yogyakarta pada 02 Mei 1889. Dirinya adalah sosok yang mendirikan perguruan Taman Siswa pada 1929 dan berkontribusi pada pribumi saat itu yang tidak dapat sekolah.

Ki Hadjar Dewantara pernah menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan setelah kemerdekaan. Dia wafat 26 April 1959 dan dimakamkan di DI Yogyakarta.

7. Kapitan Pattimura

Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy lahir di Ambon pada 1783. Pattimura melawan Belanda karena mereka menguasai Maluku, menindas rakyatnya, memaksa kerja rodi, dan menguras kekayaan Maluku.

Pattimura juga menyatukan Kerajaan Ternate dan Tidore untuk mengusir penjajah pada tahun 1817. Sebetulnya, Belanda pernah menawarkan kerja sama, namun Pattimura menolaknya. Sosok ini dihukum mati pada 16 Desember 1817.

8. Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini lahir sebagai putri Bupati Jepara pada tanggal 21 April 1879. Semasa masih hidup, dia memperjuangkan kesetaraan hak perempuan dan membangun sekolah perempuan bernama Yayasan Kartini pada tahun 1912. Sekolah Kartini ada di Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan lain sebagainya.

Kartini meninggal saat masih muda, yakni pada umur 25 tahun pada 17 September 1904 di Rembang. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang adalah kumpulan dari surat-surat Kartini.

9. Dewi Sartika

Selain Kartini, ada pula Pahlawan Nasional Dewi Sartika yang memperjuangkan pendidikan khusus perempuan. Dia lahir pada 04 Desember 1884 di Cicalengka.

Dewi Sartika memiliki latar belakang keluarga ningrat yang membuatnya bisa mengenyam pendidikan, sehingga dirinya terinspirasi mendirikan Sekolah Istri atau sekolah khusus perempuan se-Hindia Belanda.

Berkat jasanya itu, Dewi Sartika juga mendapat anugerah Bintang Perak dari pemerintah Hindia Belanda. Saat perang kemerdekaan, Dewi Sartika mengungsi ke Cinean dan wafat pada 11 September 1947.

10. Prof. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin adalah anggota Jong Sumatranen Bond yang lahir pada 28 Agustus 1903 di Sawahlunto. Tokoh ini dikenal sebagai bagian dari yang merumuskan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II serta penggagas falsafah Pancasila dalam BPUPKI. Muhammad Yamin meninggal pada 17 Oktober 1962 dan dikebumikan di tanah kelahirannya.

11. Sutan Syahrir

Sutan Syahrir lahir pada 05 Maret 1909 di Padang Panjang, Sumatra Barat. Pahlawan nasional Indonesia satu ini sudah memulai sepak terjang di kancah politik saat mendirikan Jong Indonesia atau Pemuda Indonesia.

Sutan Syahrir terkenal atas jasanya mengorganisir kemerdekaan Indonesia bersama Bung Karno dan Bung Hatta. Pada awal kemerdekaan, Sutan Syahrir pernah menjabat sebagai perdana menteri.

Pada masa Orde Lama di dalam penjara Ia jatuh sakit. Syahrir pun terbang ke Swiss untuk berobat. Ia kemudian wafat pada 09 April dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

12. Haji Agus Salim

Haji Agus Salim memiliki peran yang besar pada masa perjuangan kemerdekaan dan setelahnya. Pahlawan ini lahir 08 Oktober 1884 di Kota Gadang.

Semasa masih hidup, Haji Agus Salim memimpin organisasi Islam terbesar Sarekat Islam, menjadi anggota PPKI, memimpin surat kabar, dan banyak melakoni peran lainnya.

Agus Salim merupakan tokoh Indonesia yang menguasai banyak bahasa asing. Pahlawan ini memiliki julukan sebagai diplomat ulung itu meninggal di Jakarta 04 November 1954.

13. Ir. Sukarno

Sukarno atau Bung Karno lahir 06 Juni 1901 di Kota Surabaya. Sejak sekolah di HBS Surabaya, dia sudah aktif dalam aktivitas pergerakan nasional.

Setelah sepak terjangnya itu, Bung Karno menjadi Presiden Indonesia pertama mulai tahun 1945 sampai 1967.

Banyak peran penting yang Bung Karno lakoni, mulai dari mencetuskan dasar negara Pancasila, menjadi proklamator, hingga orator yang membangkitkan semangat perjuangan rakyat.

Bung Karno wafat 21 Juni 1970 di Blitar, Jawa Timur.

14. Drs. Mohammad Hatta

Bung Hatta lahir tanggal 09 Agustus 1902 di Bukittinggi. Pahlawan nasional ini pernah menempati banyak posisi penting, contohnya perdana menteri dalam kabinet Hatta I, Hatta II, serta RIS.

Wakil Presiden pertama Indonesia ini juga mendapat julukan Bapak Koperasi. Dirinya dan Bung Karno memiliki julukan sebagai Pahlawan Proklamator. Bung Hatta meninggal di Jakarta pada Maret 1980.

Demikian ulasan tentang tokoh penting kemerdekaan Indonesia, yang layak kita ingat dan menjadi teladan dalam kehidupan ini!

 

(Aziz/Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Model reasoning
Reasoning Model 03, Terobosan Baru dalam OpenAI
Lukisan Yos Suprapto
Pameran Lukisan Yos Suprapto Dibatalkan, Bonnie Triyana: Pembatasan Kreasi Seniman!
Kenaikan Tarif Air Minum
Kenaikan Tarif Air Minum Ciamis Tuai Pro dan Kontra di Tengah Infrastruktur yang Menua
Artis Natal
Artis Indonesia yang Rayakan Natal: Kisah Perjalanan Spiritual di Hari Raya
Didik Nini Thowok
Didik Nini Thowok Ungkap Bangun Karakter Generasi Muda Indonesia
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

3

Simak Penjelasan DJP Tentang Penyesuaian Tarif PPN 1% dari 11% Menjadi 12%

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Buntut Penarikan Penumpang, Ratusan Ojol Sisir Kawasan Cimekar dan Gedebage
Headline
vonis harvey moeis
Koruptor Timah Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara
Selama Nataru Flyover Kota Bandung Dibuka dengan Pengamanan Ketat
Selama Nataru, Flyover Kota Bandung Dibuka dengan Pengamanan Ketat
12 pemain psm makassar
12 Pemain Vs Barito Putra, PSM Makassar Ogah Disalahkan: Sesuai Arahan Wasit!
Mendag Pantau Harga Komoditas Pokok ke Padalarang
Mendag Pantau Harga Komoditas Pokok ke Padalarang, Ada Kenaikan Komoditas Cabai dan Daging Ayam

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.