BANDUNG,TM.ID: Tanggal 1 Juli merupakan peringatan Hari Bhayangkara yang berkaitan erat dengan institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Hari tersebut merupakan momen penting untuk menghargai dan mengenang peran serta jasa Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia. Lalu, apa itu Hari Bhayangkara dan bagaimana sejarahnya?
Sejarah Hari Bhayangkara
Pada zaman Kerajaan Majapahit, kata “Bhayangkara” digunakan oleh Patih Gajah Mada, seorang pejabat berkuasa, untuk menamai pasukan pengamanan kerajaan. Polri kemudian mengadopsi kata “Bhayangkara” sebagai nama pasukan kepolisian dan membangun patung Gajah Mada di depan Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Sejarah Hari Bhayangkara juga berkaitan dengan masa kolonial Belanda di Indonesia. Pada masa itu, pasukan keamanan bertugas melindungi aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda. Pasukan tersebut terdiri dari orang pribumi.
Berbagai bentuk kepolisian pun ada pada masa kolonial, antara lain Veld Politie (Polisi Lapangan), Stands Politie (Polisi Kota), Cultur Politie (Polisi Pertanian), dan Bestuurs Politie (Polisi Pamong Praja).
Pada tahun 1897-1920, Belanda juga membentuk kepolisian modern yang menjadi cikal bakal terbentuknya Polri. Namun, situasi berubah saat pendudukan Jepang di Indonesia. Jepang membagi kepolisian Indonesia berdasarkan daerah-daerah di Indonesia, seperti Kepolisian Jawa dan Madura berpusat di Jakarta, Kepolisian Sumatera berpusat di Bukittinggi, Kepolisian Kalimantan berpusat di Banjarmasin, dan Kepolisian wilayah Indonesia Timur berpusat di Makassar.
Setelah Kemerdekaan
Setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, kepolisian tersebut tetap beroperasi dan resmi menjadi Kepolisian Indonesia yang merdeka. Pada 19 Agustus 1945, Badan Kepolisian Negara (BKN) dibentuk oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan Polisi di Surabaya, memproklamasikan Pasukan Polisi Republik Indonesia pada tanggal 21 Agustus 1945.
Langkah tersebut meliputi pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang. Selain itu juga membangkitkan semangat moral dan patriotisme seluruh rakyat dan satuan bersenjata yang merasa terpuruk akibat kekalahan perang yang panjang.
Pada 29 September 1945, Presiden Soekarno melantik Raden Said Sukanto Tjokrodiatmodjo sebagai Kepala Kepolisian Negara (KKN). Kepolisian saat itu berada di bawah Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara.
Kepolisian bertanggung jawab dalam masalah administrasi, sementara masalah operasional Jaksa Agung tangani. Sejak itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia terus berkembang dan berperan dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan pelayanan kepada masyarakat.
Hari Bhayangkara menjadi momen penting untuk menghargai pengabdian dan dedikasi Polri dalam menjaga keamanan dan keberlanjutan pembangunan di Indonesia. Selamat Hari Bhayangkara! Semoga Polri terus menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan keadilan di Indonesia.
BACA JUGA: 387 Personel Polda Sulteng Naik Pangkat Jelang Hari Bhayangkara
(Kaje)