Membangun Citra UMKM Melalui Media Sosial pada Bisnis Penjualan Gamis Online

Editor: usamah

Membangun Citra UMKM Melalui Media Sosial pada Bisnis Penjualan Gamis Online
Membangun Citra UMKM Melalui Media Sosial pada Bisnis Penjualan Gamis Online )mahasiswa inaba)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Di tengah era digitalisasi yang pesat, media sosial menjadi alat penting dalam membentuk citra bagi
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya dalam industri fashion muslimah.

Penelitian ini mengkaji strategi komunikasi media sosial yang digunakan oleh UMKM Mahaira.id dalam membangun citra bisnis penjualan gamis secara online. Melalui pendekatan humanis dan teori manajemen impresi, ditemukan bahwa konten yang jujur, interaktif, serta pelayanan yang responsif mampu meningkatkan loyalitas dan kepercayaan konsumen.

Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pelaku usaha dan analisis terhadap konten media sosial mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa personal branding yang konsisten dan autentik menjadi kunci keberhasilan Mahaira.id dalam membedakan diri dari kompetitor serta memperkuat posisi mereka di pasar.

Baca Juga:

Universitas INABA Sambut Meriah Roadshow Suar Mahasiswa Awards 2025

Suar Mahasiswa Awards Hadirkan Kolaborasi Teropong Media dan INABA

Penelitian ini merekomendasikan pentingnya strategi komunikasi digital yang tidak hanya fokus pada promosi, tetapi juga membangun hubungan emosional dengan audiens. Kata Kunci: Bisnis, Citra, Media sosial, Strategi Komunikasi.

Ditengah derasnya arus digitalisasi, dunia bisnis ditantang untuk bertransformasi agar tetap relevan dan tetap dekat dengan konsumen. Bagi pelaku bisnis penjualan gamis, perubahan ini bukan sekedar soal tren atau strategi pemasaran, tetapi bagaimana menghadirkan nilai baik secara estetika, khususnya perempuan muslim yang menjadi target pasarnya.

Media sosial hadir sebagai ruang yang lebih dari sekedar etalase produk. ia berperan menjadi jembatan antara pelaku usaha dan konsumen. Nilai diperkenalkan dan hubungan dibangun. Dunia kini sudah terhubung dengan
dunia digital, maka citra perusahaan terbentuk tidak hanya melalui produk yang dijual tetapi melalui narasi yang dibangun dan pengalaman yang dirasakan konsumen dalam setiap interaksi.

Bisnis gamis melekat dengan identitas, nilai-nilai agama serta ekspresi diri wanita muslimah yang memiliki otensi untuk menguatkan hubungan emosional dengan konsumen melalui media sosial, konten, foto, video hingga aption.

Bahkan komentar di media sosial bisa jadi cara sederhana untuk menunjukkan bahwa dibalik sebuah brand, ada orang yang peduli yang ikut hadir dalam cerita hidup para pelanggan membangun citra perusahaan dalam fenomena ini bukan hanya membentuk kesan baik. Tapi lebih dari itu yaitu membangun kepercayaan konsumen
kini lebih slektif dalam memilih, membeli, terlebih dalam produk yang berkaitan dengan identitas
agama.

Para konsumen ingin merasa dihargai, dilibatkan. Maka inilah menggunakan pendekatan humanis dalam komunikasi media sosial.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa keberhasilan membangun citra UMKM Mahaira.id melalui media sosial (tiktok). UMKM Mahaira ini aktif menyapa konsumen dengan konten, live yang jujur dan inspiratif yang berhasil membangun loyalitas.

Hal ini menunjukkan bahwa konsumen merespon positif pendekatan yang lebih humanis.Selain itu UMKM Mahaira.id menekankan pentingnya strategi komunikasi yang aktif, partisipatif dan kepekaan terhadap
kebutuhan audiens. Maka ketika media sosial dikelola dengan pendekatan yang tidak hanya informatif tapi komunikatif. Maka citra perusahaan akan terbentuk secara organik. Hal ini menjadi dasar bagi bisnis gamis tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tapi menjadi perubahan dalam hal sosial.

Melihat fenomena ini, kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengkaji, mengolah peran
media sosial dapat digunakan secara baik untuk membangun citra perusahaan pada penjualan
gamis. Kegiatan wawancara ini menggunakan pendekatan komunikasi yang humanisir yang
mudah dicerna dan dipahami.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana UMKM menghadapi komentar negatif di media sosial tanpa merusak citra
    publik?
  2. Bagaimana cara UMKM membangun citra yang baik melalui media sosial?
  3. Apakah ada kesulitan dalam membangun citra melalui media sosial?

 

Pembahasan


Mahaira.id merupakan sebuh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang fashion muslimah, khususnya dalam produksi dan penjualan gamis. Dengan semangat kemandirian dan ketekunan, Mahaira.id dibangun dari nol oleh sang pemilik, yang secara langsung merintis segala proses dari awal-mulai dari penciptaan nama brand, perancangan logo, hingga pemilihan bahan kain berkualitas tinggi yang nyaman dan elegan.

Mahaira.id menghadirkan berbagai model gamis Muslimah yang dirancang secara eksklusif oleh sang pemilik, mengusung konsep yang tidak hanya modis dan syar’i, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan perempuan muslim masa kini. Produk Mahaira mencakup beragam pilihan, mulai dari only dress yang simple dan anggun, hingga dress set khimar yang memadukan estetika dan kesopanan dalam satu kesatuan.

Dengan mengedepankan nilai keaslian desain dan kualitas material, Mahaira.id tidak hanya menjual pakaian tetapi juga menyampaikan pesan tentang kepercayaan diri, kenyamanan dan nilai-nilai islami dalam setiap helai busananya. UMKM ini adalah wujud nyata dari perjalanan panjang
sebuah mimpi yang dijalankan dengan hati, kreativitas dan keberanian untuk terus tumbuh.

Mahaira. id memiliki cara dalam membangun citra yang baik yaitu dengan diawali dari memilih kain yang berkualitas premium, kemudian dengan kualitas jahit yang bagus, harga yang terjangkau dan membangun branding (Mahaira). Menjaga kepercayaan para pelanggan dengan memberikan service yang lebih kepada pelanggan agar pelanggan nyaman dalam berbelanja.

Dan juga komunikasi yang benar-benar dimanfaatkan dengan baik dengan pelanggan atau konsumen. Membangun citra di media sosial itu memang tidak mudah. Wajar orang mengira tinggal posting saja, tapi sebenarnya lebih rumit dari itu.

Salahsatu tantangan utamanya adalah membangun personal branding, bagaimana oranglain mengenal dan mengingat kita lewat media sosial. Masalahnya, tidak semua orang punya keahlian membuat konten yang menarik.

Belum lagi kalau tidak ada orang khusus yang mengurus media sosialnya. Jadi semuanya serba sendiri mulai dari mikirin ide, bikin konten, sampai upload dan lihat respon publik. Juga karena tidak ada yang fokus pegang akun, prosesnya jadi tidak konsisten. Disitulah letak kesulitan yang dialami oleh UMKM Mahaira ini.

Setiap UMKM pasti menginginkan feedback atau komentar yang baik di media sosial. Termasuk pada UMKM Mahaira ini. Tetapi feedback atau komentar yang baik ini dikendalikan oleh konsumen. UMKM selalu memberikan yang terbaik untuk konsumennya. Baik dari segi produk, pelayanan, maupun pengalaman belanja.

Namun, perlu dipahami bahwa komentar atau feedback dari konsumen tidak selalu sejalan dengan usaha yang sudah diberikan. Kadang, meskipu UMKM sudah bekerja keras dan memberikan layanan yang baik tetap saja ada komentar negatif. Itu terjadi karena, setiap konsumen punya sudut pandag, harapan, dan pengalaman yang berbeda.

    ​Dalam menghadapi komentar negatif dari konsumen, UMKM Mahaora selalu menanggapinya dengan sikap yang baik dan terbuka. Setiap kritik atau keluhan, akan didengarkan dengan penuh tanggung jawab, lalu segera dicari solusinya. Jika setelah ditinjau memang perlu dilakukan penggantian produk, maka UMKM Mahaira tidak akan ragu untuk mengganti produk tersebut demi menjaga kepuasan pelanggan dan kepercayaan yang telah diberikan.

    Dari permasalahan yang dialami oleh UMKM Mahaira, maka kami akan menyelesaikan dengan menggunakan teori manajemen impresi teori ini melibatkan setiap individu seperti aktor
    di atas panggung yang berusaha mengatur bagaimana ia terlihat oleh orang lain. Dalam konteks
    UMKM, pemilik usaha adalah aktor utama yang perlu membangun kesan positif dan konsisten
    dihadapan publik.

    Jika UMKM tidak memiliki personal branding maka kesenjangan antara Citra dan brand yang dibangun dan siapa yang mewakilkannya. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan atau mengurangi kepercayaan pelanggan. Solusi personal branding perlu dilatih bersama dengan strategi komunikasi brand agar pemilik usaha bisa menyampaikan nilai secara lebih otentik.

    Kesimpulan

    Personal branding bagi UMKM yang dibangun melalui media sosial memiliki pengaruh
    yang sangat besar terhadap citra dan keberlangsungan usaha. Personal branding membantu
    UMKM dikenal oleh lebih banyak orang, dipercaya oleh konsumen, dan membedakan diri dari
    kompetitor.

    Karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk mempelajari cara membangun personal branding yang tepat. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan riset—baik mengenai target pasar, karakteristik audiens, maupun strategi yang sesuai dengan nilai usaha.

    Perlu diingat juga bahwa membangun personal branding tidak hanya soal tampilan visual
    atau seberapa sering kita posting. Lebih dari itu, personal branding berkaitan dengan kejujuran,
    konsistensi, dan bagaimana kita berkomunikasi dengan konsumen secara manusiawi dan relevan.
    Dengan proses yang tepat dan kesungguhan, personal branding bisa menjadi kekuatan utama
    yang mendorong UMKM untuk berkembang lebih jauh.

    Penulis:

    Mahasiswa Indonesia Membangun INABA

    Naila Salsabila Putri Nugraha

    Maula Agna Fatimah

    Ahna Fitria Mumtahanah


    Rizka Putri Aulia

    Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
    Berita Terkait
    Berita Terkini
    HPE Konsentrat Tembaga
    Harga Ekspor Konsentrat Tembaga Naik Tipis di Juni 2025, Kemendag Soroti Dinamika Pasar Global
    Suzuki Fronx
    Suzuki Fronx Sapa Pasar, Paling Murah Ketimbang Raize dkk?
    BMW M4 Whoosh
    BMW M4 Unjuk Kebolehan Kejar Whoosh di Tol MBZ, Diroasting Netizen!
    bpkb elektronik
    BPKB Elektronik Terbit, Ini Fitur dan Kelebihannya
    Anak pukul ibu
    Anak Ogah Dinasehati hingga Pukul Wajah Ibu, Netizen: Malin Kundang Melongo!
    Berita Lainnya

    1

    Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Kabupaten Bandung

    2

    Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon, 4 Orang Meninggal

    3

    Ada Konten Judol-Pornografi, Kemkomdigi Blokir Archive.org

    4

    Longsor Terjadi di Kawasan Tambang Gunung Kuda Cirebon, Korban Tertimbun

    5

    Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!
    Headline
    4 Penambang Emas Tewas Tertimbun Longsor di Kalimantan, Begini Respon ESDM
    Korban Tewas Longsor Tambang Gunung Kuda Jadi 14 Orang, 8 Masih dalam Pencarian
    Pelajar Sukabumi Tenggelam
    Diduga Terpeleset, Pelajar SMP di Sukabumi Ditemukan Tewas di Sungai Cimandiri
    longsor Gunung Kuda Cirebon
    Lokasi Tambang Gunung Kuda Cirebon Masuk Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi
    Longsor Gunung Kuda Cirebon
    Update, Korban Tewas Longsor Gunung Kuda Cirebon Bertambah Jadi 10 Orang

    Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.