Memanfaatkan Kekayaan Hayati, BRIN Tingkatkan Kapasitas Periset Indonesia Kembangkan Obat Penyakit Infeksi

Editor: Vini

Kapasitas Periset Indonesia
Ilustrasi. (Freepik)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Permasalahan kesehatan di Indonesia, khususnya terkait dengan penyakit infeksi seperti tuberculosis dan demam berdarah dengue, BRIN melibatkan IPB University dan beberapa institusi riset ternama dari Jepang dan meningkatkan kapasitas periset Indonesia.

Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono menyebutkan, Indonesia memiliki peran strategis dalam penelitian pengembangan obat, berkat kekayaan sumber daya hayatinya. Selain itu, Agus juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas riset dan inovasi guna mendorong transformasi ekonomi yang berkelanjutan dengan berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Indonesia termasuk negara dengan beban TB tertinggi di dunia, dengan ribuan kasus baru muncul setiap tahun. Meskipun ada berbagai upaya global, jenis TB yang resistan terhadap obat terus meningkat, sehingga pengobatan menjadi semakin sulit,” ucap Agus.

Agus mengatakan demam berdarah, yang merupakan infeksi virus yang ditularkan melalui nyamuk, terus menyerang jutaan orang di Indonesia dan membebani sistem perawatan kesehatan. Ia menambahkan bahwa, dengan keterbatasan pilihan pengobatan saat ini, kebutuhan akan obat dan terapi baru menjadi semakin mendesak.

Menurut Agus, Proyek SATREPS ini memiliki nilai yang sangat strategis dalam memperkuat ekosistem riset pengembangan obat di Indonesia, serta upaya dalam mencari solusi penyelesaian permasalahan kesehatan di Indonesia dan Dunia, khususnya terkait penyakit menular.

Maka dari itu, dia berharap kepada tim periset yang terlibat agar dapat memanfaatkan proyek SATREPS ini, sehingga kapasitas dan jejaring riset yang dibutuhkan dalam riset pengembangan obat ini dapat ditingkatkan.

Dalam acara ini, kemajuan riset pengembangan obat yang dilakukan oleh tim periset dari Indonesia dan Malaysia dipaparkan. Prof. Tomoyoshi Nozaki dari The University of Tokyo selaku Chief Advisor proyek SATREPS ini memberikan apresiasi kepada tim periset dari kedua negara terhadap kemajuan yang telah dicapai hingga saat ini.

Ia menekankan perlunya penekanan khusus pada bidang optimasi struktur senyawa kandidat obat dan uji non-klinis di tahun mendatang, mengingat pentingnya kedua topik tersebut dalam proyek SATREPS ini.

Sebagaimana diketahui, lanjut Agus, Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, rumah bagi ribuan spesies tanaman, organisme laut, dan mikroorganisme yang belum sepenuhnya dieksplorasi khasiatnya sebagai obat.

Dikatakannya, banyak pengobatan tradisional yang digunakan oleh masyarakat adat telah menunjukkan potensi efek antimikroba dan antivirus. Validasi ilmiah dan upaya penemuan obat yang sistematis dapat mengubah sumber daya alam ini menjadi obat-obatan yang menyelamatkan jiwa.

BACA JUGA:

Anggaran BRIN Dipangkas Rp2 Triliun, Tak Ada Riset Program Asta Cita

Prediksi Awal Puasa Ramadhan 2025, BMKG-BRIN Berpotensi Beda

“Sumber daya hayati kita memiliki potensi yang belum dimanfaatkan untuk pengembangan senyawa anti-TB dan antivirus baru. Dengan berinvestasi dalam bioprospeksi dan penelitian produk alami, kita dapat mengidentifikasi molekul bioaktif yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk obat baru. Kolaborasi antara praktisi pengobatan tradisional dan ilmuwan modern dapat menjembatani kesenjangan antara pengetahuan asli dan pengembangan farmasi mutakhir,” jelas Agus.

Agus menyampaikan harapan untuk meneruskan dan memperkuat kerja sama riset yang telah dibangun selama ini, demi terwujudnya ekosistem riset pengembangan obat di Indonesia.

 

 

(Virdiya/Usk)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
diplomat muda tewas-1
Kondisi Kamar Kos Diplomat Muda yang Tewas dengan Kepala Dilakban
Farhan
Farhan Akui Tantangan Industri Game Lokal, Bandung Siap Bangun Ekosistem Baru
Tujuh Wakil Indonesia
Ginting dan Gregoria Siap Comeback di Japan Open 2025, PBSI: Semoga Jadi Awal Kebangkitan
Pilkades elektronik
Jawa Barat Uji Coba Pilkades Digital, 139 Desa di Indramayu Jadi Percontohan
mayjen rizal dirut bulog
Menhan: Mayjen Rizal Harus Pensiun Usai Jadi Dirut Bulog
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Timnas Voli Indonesia vs Thailand SEA V League 2025 Selain Yalla Shoot

2

Wartawan TV Nasional Diintimidasi Saat Liput Aduan Orang Tua Siswa di Disdik Kota Bandung

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Dampak Kehadiran Ole Romeny dan Marselino Ferdinan di Piala Presiden 2025 Menurut Zahaby Gholy

5

Ditahan Imbang Arema FC, Rahmad Darmawan Senang Dengan Respons Skuat Liga Indonesia All-Star 
Headline
Uji Coba Biodigester di Pasar Gedebage, Solusi Sampah Kota Bandung Mulai Diuji Lapangan
Uji Coba Biodigester di Pasar Gedebage, Solusi Sampah Kota Bandung Mulai Diuji Lapangan
Indonesia vs Thailand
Link Live Streaming Timnas Voli Indonesia vs Thailand SEA V League 2025 Selain Yalla Shoot
SPMB Jabar 2025
Hasil SPMB Jabar 2025 Tahap Dua Diumumkan, Wajib Daftar Ulang!
gempa bumi banten
Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Sumur Banten, Terasa Hingga Lampung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.