BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menilai potensi hujan di Kota Bandung masih akan terus terjadi hingga beberapa hari kedepan.
Rahayu mengaku, hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari atmosfer dan laut, baik dari skala global hingga lokal, yang mempengaruhi kondisi cuaca yang terjadi belakangan ini.
Menurutnya, secara umum dinamika atmosfer-laut global saat ini cenderung stabil. Nilai Southern Oscillation Index (SOI) tercatat di angka -3,6 dan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia
Namun, Rahayu mengungkapkan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada di kuadran 5 (maritime continent) memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Kota Bandung.
“Keaktifan MJO inilah yang saat ini menjadi salah satu pemicu meningkatnya potensi hujan di beberapa wilayah, termasuk Bandung Raya,” kata Rahayu, Selasa (13/5/2025).
Baca Juga:
Lakukan Modifikasi Cuaca Ekstrem BMKG Gandeng BNPB
Ia juga menjelaskan terkait suhu di Kota Bandung menunjukkan fluktuasi. BMKG mencatat suhu minimum di bulan Mei mencapai titik terendah pada 2 Mei 2025 sebesar 19,8°C dan tertinggi pada 6 Mei 2025 mencapai 31,4°C.
“Saat siang hari suhu bisa cukup terik karena tutupan awan menipis, namun malam hingga dini hari terasa dingin akibat pelepasan panas permukaan bumi,” ucapnya.
Saat disinggung terkait perubahan musim, Rahayu mengatakan, sebagian wilayah Jawa Barat saat ini berada dalam fase peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau. BMKG memprakirakan cuaca di Bandung Raya pada 13 Mei hingga 16 Mei 2025 umumnya masih cerah berawan hingga berawan, dengan potensi hujan ringan hingga sedang.
“Hujan intensitas ringan hingga sedang masih mungkin terjadi dengan durasi singkat, namun dapat memicu genangan air atau tanah longsor di daerah rawan,” pungkasnya.
(Kyy/Budis)