BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Menyoroti kasus puluhan anak rutin melakukan cuci darah di Rumah Sakit Hasan Sadikit (RSHS). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung lakukan upaya preventif untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
RSHS Bandung mencatat tiap bulannya 10 hingga 20 anak melakukan cuci darah secara rutin atau hemodilalisis imbas dari penyakit ginjal kronik yang diderita. Hal tersebut bisa dibilang menghawatirkan. Sebab, pengobatanny memerlukan jangka waktu yang sangat panjang.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, saat ini pihaknya belum menerima terkait jumlah pasti anak di Kota Bandung yang rutin melakukan cuci darah.
Namun, kata Anhar, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menyusun strategi untuk menanggulangi hal tersebut.
“Info sementara tidak ada kenaikan. Tapi datanya sedang saya minta ke RSHS. Sekarang kita sedang menyusun Raperwal tentang GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang didalamnya mengatur tentang Bijak Konsumsi Garam, Gula, dan Lemak,” kata Anhar Hadian, Jumat (2/8/2024).
Menurutnya, lembaga pendidikan dinilai menjadi institusi paling strategis dalam upaya mensosialisasikan kampanye hidup sehat.
BACA JUGA: Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit, Kondisi Bek Filipina Adrian Ugelvik Sudah Stabil
Program Bijak mengkonsumsi garam, gula, lemak sebelumnya telah dilaksanakan di SMPN 2 Kota Bandung.
Selain itu, kata Anhar pihaknya kini tengah mengoptimalisasi program Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) terkait zat tambahan terlarang yang terkandung pada makanan jajanan anak sekolah (MJAS). Nantinya, terdapat ciri yang mengartikan bahwa bahan makanan tersebut telah lolos uji hygienen.
“Nantinya ada penempelan stiker pada booth penjual makanan siap saji tanda sudah mengikuti pembinaan hygiene dan sanitasi bahan pangan siap saji,” ucapnya
Anhar mengatakan, dalam pelaksanaannya, Dinkes Kota Bandung bakal menggandeng Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung. Hal ini untuk realisasi percontohan kantin sehat ditiap sekolah.
“Kita juga akan bekerja sama dengan DKPP Kota Bandung terkait proyek percontohan kantin sekolah sehat,” ujarnya
Anhar mengaku, hal tersebut sebagai upaya melaksanakan deteksi dini lewat penjaringan kesehatan di sekolah – sekolah Kota Bandung.
(Rizky Iman/Usk)