Makna Filosofi Kuda Kosong sebagai Identitas Budaya Cianjur

Penulis: Aak

Kuda Kosong Cianjur
Helaran Kuda Kosong Cianjur (YouTube Cianjur Turunan Kota)

Bagikan

CIANJUR, TEROPONGMEDIA.ID — Kuda Kosong atau Helaran Kuda Kosong merupakan salah satu tradisi budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun di wilayah Cianjur, Jawa Barat.

Pertunjukan yang kerap dianggap sebagai budaya asli daerah ini biasanya digelar setahun sekali, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kota Cianjur pada 12 Juli.

Tak jarang, pelaksanaannya juga diselaraskan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap 17 Agustus.

Catatan Kuda Kosong dalam Babad Cikundul

Keberadaan tradisi Kuda Kosong tercatat dalam naskah kuno Babad Cikundul atau yang dalam versi lain dikenal sebagai Babad Menak Sunda.

Naskah ini menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan Nasional RI dan telah diteliti oleh sejumlah ahli, termasuk Asep Saeful Azhar, Aditia Gunawan, dan Yukeu Yuliani M. (2023), serta Sigit Widyanto dkk. (1999) dalam karya berjudul Sejarah Cikundul.

Dalam Babad Cikundul, aspek metafisika Kuda Kosong dijelaskan pada bagian ke-35 dan 36. Disebutkan bahwa dalam setiap perayaan, kuda yang didandani dengan berbagai hiasan ini selalu menjadi pusat perhatian.

Masyarakat setempat meyakini bahwa kuda tersebut “ditunggangi” oleh leluhur mereka, yakni Eyang Surya Kancana, yang dianggap sebagai sosok spiritual penjaga tradisi.

Keyakinan ini menambah nuansa sakral dalam pelaksanaan helaran, sekaligus memperkaya makna filosofis di balik ritual budaya yang telah mengakar kuat di Cianjur ini.

BACA JUGA

Kampung Adat Miduana: Pesona Budaya Sunda Kuno di Cianjur dengan Usia Panjang

Kuda Renggong: Kesenian Unik dari Sumedang yang Harus Dilestarikan

Sejarah dan Makna Filosofis Kuda Kosong

Mengutip laman Budaya Indonesia, Tradisi Pawai Kuda Kosong di Cianjur berawal dari kisah penghormatan Raden Aria Wiratanudatar (Dalem Cianjur) kepada Raja Mataram pada abad ke-17.

Saat itu, sebagai bentuk kesetiaan, Cianjur mengirimkan upeti simbolis berupa tiga butir padi, lada, dan cabe rawit melalui adik Dalem Cianjur, Aria Natadimanggala.

Raja Mataram yang memahami makna filosofis di balik upeti sederhana itu membalas dengan hadiah keris, kuda kerajaan, dan pohon saparantu.

Kuda kerajaan itu dibawa pulang ke Cianjur dengan cara dituntun, bukan ditunggangi, sebagai bentuk penghormatan Aria Natadimanggala kepada kakaknya.

Inilah asal usul penamaan “Kuda Kosong” – kuda yang sengaja dibiarkan tanpa penunggang. Tradisi mengelilingkan kuda tersebut keliling kota kemudian berkembang menjadi simbol kebanggaan masyarakat Cianjur.

Tradisi ini sarat dengan nilai-nilai luhur: penghormatan kepada yang lebih tua, kearifan lokal dalam berdiplomasi, dan kesetiaan.

Namun dalam perkembangannya, Kuda Kosong sempat menuai kontroversi karena dikaitkan dengan kepercayaan mistis tentang Eyang Suryakencana yang diyakini menunggangi kuda secara gaib.

Pemerintah setempat kemudian menekankan aspek budaya murni tradisi ini, sehingga dapat terus dilestarikan.

Perlengkapan pawai yang digunakan tetap mempertahankan unsur tradisional: aksesoris kuda yang indah, payung kebesaran, serta pakaian prajurit pengawal upeti.

Melalui Kuda Kosong, Cianjur tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan bijaksana yang relevan hingga kini.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Maevening RM1S
Maeving RM1S Meluncur, Motor Listrik Gaya Jadul
Razia sel dan tes urine
Lapas Cianjur Gelar Razia dan Tes Urine, Pastikan Tak Ada Narkoba dan Ponsel
Prestasi mahasiswa USK
Tim Rimueng Nanggroe USK Harumkan Aceh di Ajang Siginjai Mining Competition 2025
Cirebon menjadi sentra ikan nila
Kabupaten Cirebon Menuju Sentra Ikan Nila Nasional
Inovasi LAJUR PESAT
Kasus HIV/AIDS Meningkat, Dinkes Kabupaten Majalengka Luncurkan Inovasi 'LAJUR PESAT'
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Link Live Streaming Persib vs PS. Barito Putera Selain Yalla Shoot

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Asap Putih Muncul dari Kapel Sistina, Robert Francis Prevost dari AS Terpilih Jadi Paus Baru
Headline
Perahu Tradisional Pengangkut Sembako Meledak di Pelembang
Perahu Tradisional Pengangkut Sembako Meledak di Pelembang, Empat Orang Hilang, Tiga Luka-luka
Kemenangan Barito Putera Atas Persib Harus Sirna Akibat Ulah Yuswanto Aditya
Kemenangan Barito Putera Atas Persib Harus Sirna Akibat Ulah Yuswanto Aditya
ibu bawang (2)
Polisi Seret Pelaku Hajar Ibu-Ibu Pencuri Bawang di Pasar Boyolali
hasto kpk
Sidang Hasto Tegang, Pengacara Keberatan pada KPK!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.