BANDUNG,TM.ID: Tahun Baru Islam 1443 H jatuh pada hari Rabu, 11 Agustus 2021. Bulan Muharram merupakan salah satu bulan paling utama dalam kalender Islam. Artikel ini akan membahas tentang sejarah Tahun Baru Islam, serta makna dan keutamaan dari bulan Muharram. Berikut penjelasannya simak dalam artikel ini!
Asal Usul Tahun Baru Islam 1443 H dan Sejarahnya
Sebelum adanya kalender Islam, umat Muslim mengalami kebingungan dalam menentukan tahun karena masyarakat Arab pada masa sebelum Nabi Muhammad SAW tidak menggunakan angka tahun dalam penanggalan. Mereka hanya menggunakan hari dan bulan, sehingga hal ini cukup membingungkan.
Asal usul Tahun Baru Islam 1443 H dimulai ketika seorang Gubernur, Abu Musa Al-Asyari, menuliskan surat yang diberikan kepada Khalifah Umar Bin Khatab RA. Dalam surat tersebut, ia mengaku bingung karena tidak ada tahun yang tertulis, menyulitkannya dalam penyimpanan dokumen atau pengarsipan.
Maka dari kondisi ini, munculah kalender Islam sebagai solusi. Saat itu, Umat Muslim masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam tanpa angka tahun, hanya sebatas bulan dan tanggal. Rasulullah SAW sendiri menggunakan kalender ini sebagai penyempurnaan waktu, seperti mengembalikan jumlah bulan menjadi 12 dan tidak memajukan atau mengundurkan bulan atau hari yang semestinya seperti yang dilakukan oleh masyarakat jahiliyah.
Sejarah tahun baru Islam 1443 H mencakup proses perumusan kalender Islam oleh para sahabat Rasulullah SAW, di antaranya Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Thalhan bin Ubaidillah. Beberapa usulan diajukan, termasuk kalender berdasarkan hari kelahiran Nabi Muhammad.
Sejak Nabi Muhammad diangkat sebagai rasul, dan akhirnya usulan dari Ali Bin Abi Thalib untuk memulai kalender Hijriah Islam dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah diterima. Dari usul inilah sejarah kalender Islam pertama kali dibuat dan sejarah tahun baru Islam muncul.
Keutamaan Bulan Muharram
Bulan Muharram dianggap istimewa karena merupakan bulan pembuka dalam kalender Hijriyah. Rasulullah SAW bahkan menyebut Muharram sebagai bulan Allah karena keutamaannya. Momentum tahun baru hijriyah mengandung semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa optimisme yang tinggi, yaitu semangat berhijrah dari hal yang baik ke yang lebih baik lagi.
Selain itu, Muharram juga sarat dengan berbagai peristiwa sejarah baik kenabian maupun kerasulan. Berbagai peristiwa penting dalam proses sejarah Islam terakumulasi dalam bulan ini. Diantaranya adalah peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah yang menandai awal penyebaran Islam dan pertumbuhannya di Madinah.
Makna Awal Tahun Baru Islam 1443 H
Tahun Baru Islam 1443 H seharusnya dimaknai sebagai pengingat kembali pada peristiwa hijrah, yang mengajarkan kepada umat Muslim untuk meningkatkan kepercayaan akan kebenaran ajaran Islam dan aqidah yang dianut. Dalam momen ini, umat Muslim diingatkan untuk tidak tergoda oleh gangguan-gangguan yang dapat merongrong iman.
Sebagai salah satu momen kepahlawanan, Tahun Baru Islam 1443 H mengandung semangat persaudaraan, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW ketika beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Hijrah juga mengajarkan pentingnya meninggalkan kebiasaan buruk dan menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan, sesuai dengan ajaran Al-Quran.
Namun, kenyataannya saat ini, makna Tahun Baru Islam seringkali terlupakan dan tertutupi oleh meriahnya perayaan Tahun Baru Masehi yang telah menjadi tradisi global. Maka, sangatlah penting bagi seluruh umat Muslim untuk menghayati makna Tahun Baru Islam dengan berbenah diri (muhasabah diri), meningkatkan amal kebaikan, serta mencerminkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Amalan-amalan di Tahun Baru Islam 1443 H
Berikut beberapa amalan yang dianjurkan dilakukan pada Tahun Baru Islam 1443 H:
1. Memperbanyak Puasa Sunnah
Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah pada bulan Allah yang bernama Muharram.” (HR. Muslim) Oleh karena itu, di bulan Muharram ini, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk memperbanyak puasa sunnah sebagai bentuk ibadah yang mendatangkan pahala dari Allah SWT.
BACA JUGA: Keutamaan dan Tata Cara Puasa 1 Muharam
2. Menghidupkan Puasa ‘Asyura dan Tasu’a (9-10 Muharram)
Puasa ‘Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram memiliki fadhillah (keutamaan) menghapuskan dosa selama setahun yang lalu. Sedangkan puasa Tasu’a (9 Muharram) dilakukan sehari sebelum puasa ‘Asyura dan hukumnya sunnah. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila (usia)-ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada hari kesembilan.” (HR. Muslim)
3. Memperbanyak Sedekah
Pada bulan Muharram, Allah SWT melipatgandakan pahala setiap amal saleh. Oleh karena itu, memperbanyak sedekah dan menyantuni anak yatim merupakan amalan yang sangat dianjurkan pada bulan ini. Sebagai contoh, Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 261, “Perumpamaan orang-orang yang mendermakan harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrah-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(Kaje)
