JAKARTA,TM.ID: Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari nomor urut 3, Mahfud MD menuai sorotan di media sosial, buntut ucapannya yang menyebut, dosa besar bagi ibu-ibu atau emak-emak yang melahirkan anak tidak berakhlak.
Pernyataan tersebut, lantas menyinggung para hati seorang ibu di media sosial X. Reaksi seorang emak-emak terunggah dalam akun X @info_beragam, yang mengatakan, Tuhan tidak bisa mengatur ahlak seorang anak yang akan lahir ke dunia.
“Tolong disadari (Mahfud MD), kita bukan tuhan yang boleh menghakimi ibu yang menghadapi ketidaknyamanan saat mengandung dengan keberanian,” tulis keterangannya.
BACA JUGA: Wajah SBY Tak Bergairah makan Mie Instan Jadi Sorotan Netizen: Hidup Tidak Bersemangat
Video tersebut diawali dengan pernyataan Mahfud MD, soal ibu yang melahirkan anak-anak tak berahlak adalah dosa besar. Sontak, pernyataannya menuai reaksi ibu-ibu yang menilai Mahfud tak memiliki etika.
“Wah Prof ternyata ngambeknya lama juga ya. Saya tak menyangka, kalau buntut mengatasi greenflation akan menjadi sepanjang ini. Maka saya pernah menyampaikan Prof, bahwa etika itu akan menjadi omong kosong saja. Hanya sebuah kata-kata yang dibicarakan,” ucapnya.
Ia menyebutkan, saat Mahfud mengkaitkan antara seorang ibu yang melahirkan anak tak berakhlak dan tak beretika adalah dosa besar, hal tersebut sudah melewati batas. Pasalnya, orang tua tak mungkin mengajarkan sesuatu yang buruk kepada anak.
“Meletakan sudut pandang saya sebagai orang tua dan juga seorang ibu, kami ini para orang tua dan para ibu, tidak akan mungkin prof, untuk mengajarkan suatu hal yang buruk kepada anak-anaknya,” sambungnya.
Bahkan kata dia, hal demikian juga akan terjadi kepada Mahfud sebagai intelektual dalam dunia politik.
“Profesor sebagai seorang ayah, tidak akan mungkin mengajarkan suatu yang buruk kepada anak,” ujarnya.
Wanita dalam video viral itu menilai, perilaku ahlak dan etika seorang anak bukan saja dipengaruhi hanya oleh orang tua. Selain itu, seorang anak akan melihat lingkungan sekitar yang tentu saja akan menjadi contoh untuk tumbuh kembangnya.
“Contoh saja seorang pemimpin yang dilihat seorang anak, ketika pemimpin itu tidak memiliki etika, bisa saja contoh dari pemimpin itu yang akan diambil oleh anak-anak,” jelasnya.
Menurutnya, pernyataan yang disampaikan oleh Menko Polhukam itu terlalu jauh dan keluar konteks arena permainannya. Ia juga berharap, Mahfud dapat mendidik anak-anak serta masyarakat untuk memiliki anak ahlak beserta etika yang baik.
(Saepul/Usk)