BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Pada Jumat (19/4/2024), mahasiswa pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung berkunjung ke Desa Slangit untuk menjalani Apresiasi dan Studi Lapangan Mata kuliah Seni dan Budaya Masyarakat.
Desa Slangit merupakan desa yang terletak di ujung utara kecamatan klangenan yang berbatasan dengan kecamatan Arjawinangun dan Panguragan Cirebon Jawa Barat.
Desa kecil ini menjadi saksi dari antusiasme para mahasiswa dalam mengapresiasi dan mengkaji seni budaya.
Kegiatan Studi lapangan merupakan bagian integral dari program pascasarjana ISBI Bandung yang bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa dengan realitas sosial dan budaya di masyarakat. Desa Slangit dipilih sebagai lokasi studi bertepatan dengan diselenggarakannya Acara Adat Desa Slangit MAPAGSRI 2024.
Rangkaian Acara Mapag Sri sendiri telah dimulai sejak (17/4/ 2024) dengan beragam lomba, pagelaran seni dan budaya, antara lain lomba tari Topeng klana gaya Slangit, pagelaran Topeng dalam Maestro Slangit, pagelaran wayang kulit dan Kirab Budaya dewi Sri sebagai acara utama.
BACA JUGA: Ultah ke-542 Cirebon, Bey: Cirebon Sun Kelangon
Para mahasiswa Pasca sarjana sangat menikmati kegiatan selama kunjungan, Mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat untuk memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam seni budaya tradisional Desa Slangit.
Proses Apresiasi seni dan Analisis pun dilakukan secara Langsung antara mahasiswa, Seniman dan masyarakat, Mereka juga melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat yang memegang peran penting dalam melestarikan tradisi lokal. Data dan informasi yang diperoleh dari wawancara ini kemudian akan dianalisis untuk menjadi Laporan Studi lapangan.
Kuliah lapangan ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Slangit, untuk membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan seni budaya tradisional. Masyarakat menjadi lebih terbuka terhadap nilai-nilai budaya lokal mereka sendiri, sementara mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang keberagaman budaya di Indonesia khususnya desa Slangit.
Hal ini diungkapkan oleh Yuyus Supriatna, salah satu mahasiswa pasca Sarjana Isbi Bandung,”Saya sangat antusias dan tertarik dengan kegiatan ini, kunjungan ke Desa Slangit bukan sekadar sebuah kegiatan lapangan, tetapi sebuah perjalanan yang mengubah cara pandang dan mendalami makna seni budaya”
Proses studi. apresiasi dan kolaborasi antara akademisi dan masyarakat sangatlah penting untuk terus dilakukan sehingga seni budaya tradisional dapat terus hidup dan semakin berkembang, menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Baca berita lainnya di Google News!
(fier)