BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tim Garudago, salah satu tim andalan ITB, yang aktif berpartisipasi dalam Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), sebuah ajang bergengsi di bawah Lomba Robot Indonesia (LRI) yang menyeleksi tim terbaik untuk mewakili Indonesia di Abu Robocon, kompetisi robotika tingkat Asia Pasifik.
Dipimpin oleh Irfan Yafi Pranoto, mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2022, Garudago beroperasi di bawah naungan Unit Robotika (URO) ITB. Sejak awal, tim yang sebelumnya bernama Dagonfly ini menghadapi berbagai tantangan dalam KRAI, baik dari sisi teknologi maupun adaptasi terhadap tugas-tugas unik yang diberikan setiap tahunnya.
Setiap tahun, KRAI menghadirkan tantangan baru yang terinspirasi dari budaya dan teknologi negara tuan rumah. Meskipun tema kompetisi selalu berubah—mulai dari pertanian di Vietnam hingga olahraga basket di Mongolia—Garudago tetap konsisten menunjukkan kemampuan adaptasi luar biasa. Keunggulan ini memungkinkan mereka tetap bersaing dalam berbagai skenario, termasuk tantangan pick and place serta manipulasi objek lainnya.
Keberhasilan Garudago tidak lepas dari pemanfaatan teknologi canggih, seperti computer vision dan sistem penggerak robot dengan dua motor dalam satu board kecil. Tim ini sempat menghadapi kendala dalam pengembangan sistem otonom, namun terus berupaya mengoptimalkan teknologi mereka. Mereka mengembangkan dan menerapkan berbagai model kontrol, termasuk Robot Operating System (ROS) dan Proportional-Integral-Derivative (PID), untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi robot.
Salah satu terobosan terbesar Garudago adalah sistem kontrol posisi dan kecepatan yang lebih presisi. Berkat inovasi ini, robot mereka kini mampu bergerak lebih lincah dan responsif. Meskipun sempat mengalami kesulitan dalam mengelola robot dengan tingkat agresivitas tinggi, sistem yang dikembangkan berhasil meningkatkan stabilitas dan kelincahan secara signifikan.
Saat ini, Garudago tengah meneliti dan mengembangkan teknologi suction pada sistem pick and place. Teknologi ini memungkinkan robot mengangkat objek dengan lebih stabil dan efisien, mengurangi gesekan, serta meningkatkan kecepatan dalam proses manipulasi objek. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam kompetisi mendatang.
Ke depan, Garudago berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan teknologi baru guna menghadapi tantangan di kompetisi berikutnya. Dengan absennya Lomba Robot Indonesia (LRI) dalam waktu dekat, tim ini semakin fokus pada riset dan proyek-proyek yang relevan dengan kebutuhan industri serta perkembangan teknologi modern.
BACA JUGA:
Fluviotion: Inovasi Mahasiswa ITB Atasi Krisis Air Bersih di Garut
Inovasi Mahasiswa UMM, Membuat Sirup Temulawak Pencegah Asam Urat
Ketua tim Garudago, Irfan Yafi Pranoto, menegaskan pentingnya inovasi dan ketekunan dalam menghadapi tantangan.
“Teknologi terus berkembang, dan kita harus terus berinovasi. Dalam setiap kegagalan, ada pembelajaran yang sangat berharga,” ujarnya, melansir laman ITB.
Dengan semangat pantang menyerah, tim ini siap membawa inovasi Indonesia ke panggung internasional dan mengukuhkan ITB sebagai pusat keunggulan dalam dunia robotika.
(Virdiya/Aak)