BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak mengaku kecewa dengan keputusan yang dijatuhi Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk Beckham Putra Nugraha. Bojan Hodak menilai keputusan ini tidak sangat profesional dan terlalu berat jika dikomparasikan dengan kesalahannya.
Baginya, Komdis PSSI kembali melakukan sikap tidak profesional dalam memberi kebijakan. Padahal ada rentan waktu 5 hari dari pertandingan kontra Persija ke Madura United, dan seharusnya Komdis PSSI bisa menjatuhi sanksi di waktu yang ideal, tidak mendadak seperti ini.
“Ini sesuatu yang mengecewakan saya, karena dalam lima hari, saya berlatih bersama Beckham, lima hari kami melakukan segala persiapan dengan Beckham, dan semalam sebelum laga Komite Disiplin PSSI mengirimkan kabar bahwa Beckham terkena larangan bermain,” buka Bojan Hodak kepada awak media.
Pelatih asal Kroasia itu menerangkan, keputusan Komdis PSSI dinilai cukup sukses menghancurkan konsentrasi timnya jelang hadapi Madura United. Bahkan sanksi tersebut datang sehari sebelum pertandingan, sedangkan Beckham sudah masuk ke skema persiapan Persib beberapa hari sebelumnya.
“Ini sulit dipercaya. Kami berlatih sepanjang pekan dan satu malam sebelum pertandingan mereka mengirimkan surat ini, ini sangat buruk dan tidak profesional,” jelas Bojan.
Dengan sanksi yang dijatuhkan mendekati waktu pertandingan, pelatih berusia 53 tahun itu menduga Komdis PSSI tidak mengerti tentang sepakbola profesional. Yang mana di dalamnya harus ada persiapan, sekaligus mendalami makna provokasi dari sebuah perayaan gol.
“Ini seolah menunjukkan mereka tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Ini adalah liga profesional dan mereka tidak bisa melakukan ini. Apakah itu provokasi? Mereka tidak tahu dengan apa yang mereka lakukan,” imbuh Bojan.
Lebih lanjut, gestur selebrasi ‘ice cold’ Beckham Putra merupakan luapan ekspresi atas kesuksesan memberi umpan yang menjadi gol. Baginya, sanksi tiga pertandingan dan denda Rp. 75 juta tersebut terlalu berlebihan untuk diberikan kepada Beckham.
“Saya rasa jika di sepakbola Eropa, ada banyak pemain yang jika mencetak gol melakukan ini (selebrasi ice cold). Tapi sekarang di sini, itu membuahkan sanksi. Untuk ini, mereka harus memberi penjelasan, jangan tanyakan pada saya karena saya tidak tahu kenapa,” terangnya.
Ia pun teringat dengan sanksi Komdis PSSI terhadap Alberto Rodriguez yang dijatuhi beberapa jam sebelum laga kontra PSIS Semarang. Padahal sebelumnya, sanksi tersebut diberikan kepada Nick Kuipers akibat kartu merah di laga sebelumnya.
BACA JUGA:
Main Bertahan Menjadi Hal Paling Masuk Akal Bagi Madura United Saat Hadapi Persib Bandung
Tiket Pertandingan Kontra Persib Sudah Ludes Terjual, Madura United Tak Gentar
Bahkan ia teringat dalam situasi tersebut, Komdis PSSI sempat memanggilnya untuk dimintai keterangan. Pada akhirnya pemanggilan itu selesai, namun yang ia sesalkan ialah Komdis PSSI kembali melakukan hal serupa, seperti halnya perubahan sanksi dari Nick kepada Alberto.
“Tahun lalu, mereka melakukan hal yang sama terhadap Nick dan Alberto. Saya mengeluhkan ini dan setelah itu mereka memanggil saya. Mereka berkata ‘oke ini kesalahan kami dan kami tidak akan melakukan ini lagi’ tapi tadi mereka melakukannya lagi.” tutupnya.
(RF/Usk)