BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — DPRD Kota Bandung menyoroti lonjakan kasus HIV/AIDS yang terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Kenaikan angka tersebut mencapai 20 hingga 30 persen setiap tahunnya, menjadikan Kota Bandung sebagai daerah dengan temuan kasus tertinggi di Jawa Barat.
Temuan ini turut menjadi perhatian serius Komisi IV DPRD Kota Bandung yang menilai perlunya langkah tegas dan terintegrasi dari pemerintah.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung, Iman Lestariyono, menyebut temuan kasus HIV/AIDS sebagian besar berasal dari layanan tes yang tersedia di berbagai fasilitas kesehatan di Kota Bandung.
Namun, Iman menekankan data yang tercatat di Kota Bandung belum tentu mencerminkan kasus yang berasal dari penduduk ber-KTP Bandung.
“Banyak pasien yang datang dari luar kota dan melakukan tes di rumah sakit Bandung. Otomatis mereka tercatat sebagai kasus di Kota Bandung. Sayangnya, data ini belum bisa dipisahkan antara warga Kota Bandung dan luar daerah,” kata Iman, Sabtu (2/8/2025).
Kendati demikian, Iman tak menampik bahwa faktor hubungan seksual sesama jenis, terutama di kalangan pria, menjadi salah satu penyumbang tertinggi dalam penyebaran HIV/AIDS. Namun, Iman menegaskan faktor penyebab tidak tunggal dan harus dilihat secara menyeluruh.
“Penyebabnya beragam, tidak hanya dari perilaku seksual menyimpang. Penularan juga bisa terjadi melalui jarum suntik, hubungan heteroseksual bebas, bahkan dari ibu ke anak. Saat ini yang mengkhawatirkan adalah semakin maraknya perilaku seksual bebas di kalangan remaja,” ungkapnya.
Iman juga mendorong agar penanganan HIV/AIDS tidak dilakukan secara parsial. Menurutnya, pendekatan harus bersifat holistik, melibatkan edukasi yang kuat, pendekatan keagamaan, serta regulasi yang jelas dari pemerintah pusat hingga daerah.
Baca Juga:
Miris, Kasus HIV Aids di Ambon Naik, Didominasi Kaum Homo
Kasus HIV/AIDS Meningkat, Dinkes Kabupaten Majalengka Luncurkan Inovasi ‘LAJUR PESAT’
“Harus ada ketegasan dalam regulasi dan implementasinya. Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan medis, tetapi juga harus memperkuat edukasi moral, nilai agama, dan pengawasan sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Barat mengonfirmasi bahwa Kota Bandung menjadi daerah dengan temuan kasus HIV/AIDS tertinggi selama lima tahun terakhir.
Pengelola Program KPA Jabar, Landry Kusmoso, menyebut bahwa peningkatan kasus di Bandung juga disebabkan oleh banyaknya fasilitas kesehatan rujukan yang ada di kota ini.
“Banyak pasien dari luar daerah yang dirujuk ke RSHS atau rumah sakit besar lainnya di Bandung. Akibatnya, angka temuan kasus di Bandung menjadi tinggi karena sistem pencatatan berdasarkan lokasi layanan, bukan domisili pasien,” jelas Landry.
Landry mencatat peningkatan kasus HIV/AIDS di wilayah Jawa Barat, terutama Bandung, rata-rata mencapai 20 hingga 30 persen setiap tahun. (Kyy/_Usk)