BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono, mengatakan soal insiden longsor di galian C yang ada di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, sudah diperingatkan beberapa kali.
“Ini adalah sebuah kesalahan dalam metode penambangannya. Kami dari Dinas ESDM sudah memperingatkan berkali-kali, poinnya adalah memperingati berkali-kali, dan sudah bahkan diperingatkan agak keras bahkan ibu Kapolres sudah melakukan police line sebelum kejadian longsor, tapi ya bandel. Dan sore hari ini saya tutup sementara dan nanti mungkin malam oleh pak gubernur akan ditutup permanen,” katanya saat diwawancarai wartawan.
Bambang menjelaskan tambang tersebut pun sudah beberapa kali ditutup dengan di beri garis polisi, namun pengelola diduga kerap mengabaikannya. Adapun peringatan yang diberikan, dia mengatakan metode penambangan yang digunakan salah.
Baca Juga:
Lokasi Tambang Gunung Kuda Cirebon Masuk Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi
Longsor Terjadi di Kawasan Tambang Gunung Kuda Cirebon, Korban Tertimbun
“Ya kejadian seperti ini, metode penambangannya salah. Kita sudah peringatkan sejak Februari yang lalu,” ucap dia.
“Harusnya dengan jenis batuan seperti ini, metode penambangan itu dari atas lakukan secara terasering, tidak dari bawah. Diperingatkan berkali-kali oleh inspektur tambang,” katanya.
Longsor maut di area tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon terjadi pada pukul 09.30 WIB, Jumat pagi.
Selama operasi SAR yang dilakukan Jumat ini, tim mengevakuasi 14 korban tewas, dan 8 lainnya masih dalam pencarian. (_usamah kustiawan)