JAKARTA,TM.ID : Humas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Novera Mayang Sari mengungkapkan, TMII dikunjungi puluhan ribu orang hingga H+1 Idul Fitri 1444 Hijriah, peningkatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata kunjungan pada hari biasa.
Menurutnya, pada H+1 Lebaran kunjungan menembus angka 20 ribu. Sementara pada hari pertama dan kedua Lebaran, TMII dikunjungi sekitar 27-28 ribu orang.
Acara yang khusus diadakan untuk menyambut libur Lebaran 2023 “Dendang Riang Lebaran: Uras Rindu Bertemu”, turut menyumbang pada peningkatan jumlah kunjungan TMII. Acara itu berisi variasi atraksi pertunjukan, seperti dendang lagu anak, pertunjukan musik, lagu, tarian daerah dan dongeng Nusantara.
Selain itu, pengunjung juga dapat membeli kerajinan serta makanan dari UMKM yang tersebar di beberapa titik di TMII.
“Dengan antusias pengunjung yang luar biasa, ini (pertunjukan Dendang Riang Lebaran) menarik karena tidak setiap hari kita bisa menikmati hiburan seperti ini,” ujar Mayang.
Acara “Dendang Riang Lebaran: Uras Rindu Bertemu” di TMII akan berlangsung hingga 30 April mendatang. Atraksi pertunjukan yang diadakan akan berbeda setiap hari dan akan mewakili suku serta budaya dari setiap daerah di Indonesia.
Dengan harga tiket yang dibanderol sebesar Rp25 ribu per orang, pengunjung dapat menikmati spot-spot menarik yang ada di dalam TMII, seperti Museum Indonesia dan anjungan-anjungan dari beragam suku di Indonesia. Khusus libur Lebaran 2023, TMII buka mulai pukul 06:00-18:00.
Pengunjung dapat berkeliling di TMII selama 15 menit dengan bus listrik gratis yang telah disediakan oleh pengelola. Kebijakan itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari tidak diperbolehkannya kendaraan bermotor memasuki area dalam TMII.
Pengelola TMII hanya mengizinkan kendaraan listrik beroperasi di dalam tempat wisata.
“Taman Mini sekarang (mengusung) konsep baru, kita menerapkan Green Zone. Nggak ada kendaraan yang masuk, hanya pakai bus listrik,” ujar Mayang.
BACA JUGA: Hari Ke-3 Lebaran Pantai Anyer Ditutup, Kapan Buka Lagi?
Green Zone merupakan ide yang digagas untuk menerapkan kendaraan ramah lingkungan sekaligus untuk meminimalisasi kendaraan yang masuk ke dalam area wisata sehingga anak-anak dapat lebih leluasa untuk berkegiatan di dalam TMII.
Salah seorang pengunjung TMII, Neneng dari Cikarang mengaku setiap tahunnya rutin berkunjung ke TMII. Selain itu, ia ingin mengetahui apa saja perubahan yang ada di dalam TMII setelah direnovasi beberapa bulan lalu.
“Kalau masalah perubahannya, menjadi enak, nggak macet,” kata Neneng.
Neneng mengatakan TMII masih menjadi destinasi favoritnya bersama keluarga karena wahana interaktif di TMII, salah satunya Museum Indonesia. Di sana, pengunjung dapat melihat pameran alat musik tradisional Indonesia sekaligus mencoba memainkannya.
TMII memiliki visi dan misi untuk menjadi tempat edukasi masyarakat sekaligus laboraturium mini Indonesia, seperti yang telah dikatakan oleh Mayang.
(Budis)