Legislator: Pemerintah Harus Berusaha Lebih Keras dalam Penyelamatan WNI di Myanmar

Penulis: usamah

Penyelamatan WNI di Myanmar
Ilustrasi-Penyekapan (Istockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Komisi IX DPR RI menyoroti, nasib 11 warga Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban TPPO. Mereka disekap oleh jaringan mafia perdagangan orang di Myanmar.

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengharapkan, pemerintah Indonesia menyelamatan para korban. Terlebih, 11 warga Sukabumi itu diinformasikan, disekap di wilayah konflik Myawaddy.

“Mereka awalnya berniat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kondisi mereka sudah sangat mengkhawatirkan sehingga Pemerintah harus segera menyelamatkan mereka,” kata Rahmad dalam keterangan persnya, dikutip Sabtu (14/9/2024).

Rahmad menjelaskan, 11 warga Sukabumi yang menjadi korban TPPO itu juga dijanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi di Thailand. Sesampainya di Thailand, para WNI itu justru dijebak dan dipaksa bekerja di bawah ancaman di wilayah konflik Myanmar.

“Berdasarkan keterangan dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), jumlah korban TPPO dalam kasus ini kemungkinan bertambah. Tak hanya berasal dari Sukabumi, tapi juga dari berbagai daerah seperti dari Bandung hingga Bangka Belitung,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Rahmat menegaskan, pemerintah Indonesia harus berusaha lebih keras dalam menyelamatkan para WNI tersebut. Mengingat, wilayah Myawaddy, merupakan lokasi konflik bersenjata dan saat ini dikuasai pemberontak.

“Negara harus melakukan upaya lebih, Kemenaker, BP2MI, bersama Kemenlu yang diwakilkan oleh pihak KBRI bekerja sama dengan TNI/Polri. Dapat menggandeng Interpol untuk membantu pembebasan warga kita,” ujarnya.

Diketahui, kasus TPPO viral berawal dari rekaman video yang dikirimkan oleh salah satu korban bernama Samsul (39). Ia sempat mengirim titik lokasi terakhir dirinya kepada keluarga di Sukabumi via aplikasi pesan.

BACA JUGA: Viral, Video Penyekapan dan Penyiksaan Diduga Dilakukan Oknum TNI

Pesan itu dikirim pada akhir Agustus 2024 lalu hingga akhirnya keluarga korban membuat laporan ke pihak berwajib. Kemudian viral juga di media sosial sebuah video amatir yang memperlihatkan beberapa pria dalam sebuah ruangan.

Mereka mengaku disekap di Myanmar setelah menjadi korban TPPO dan berharap pertolongan dari Pemerintah. Mereka bekerja sebagai admin judi online dan dipaksa bekerja selama 15 jam tanpa gaji.

 

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Fetty Anggrainidini
Fetty Anggrainidini: Tata Kelola Anggaran Daerah Harus Transparan dan Berpihak pada Kepentingan Publik
Pajak Toko Online
Pemerintah Susun Aturan Baru, Toko Online di Shopee hingga Tokopedia akan Kena Pajak
Ketua RT melakukan pencabulan
Ngeri! Ketua RT di Tasikmalaya Cabuli Anak di Bawah Umur
mitsubishi xpander ultimate 2025
Mitsubishi Xpander Ultimate 2025 Meluncur, Adopsi Fitur Keselamatan Baru!
Pesta gay di Puncak
Waspada Penyebaran HIV Pasca Pesta Gay di Puncak, Pemkab Bogor Lakukan Intervensi Lanjutan
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

5

Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Real Madrid
Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.