BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali menghadirkan inovasi kreatif melalui produk aromaterapi yang praktis dan ramah lingkungan. Kali ini, giliran tim dari Program Studi Manajemen Pemasaran Internasional yang memperkenalkan LAVEA, sebuah reed diffuser tanpa listrik dan api yang menawarkan kesegaran alami di berbagai ruang.
Produk inovatif ini dikembangkan oleh empat mahasiswa, yaitu Cindy Ecca, Wahyu Hidayat, Septianti Ayu, dan Rania Putri. Mengusung konsep minimalis dan aman, LAVEA hadir sebagai solusi pengharum ruangan yang efektif, estetis, dan ramah energi.
“Kami merancang LAVEA sebagai alternatif pengharum ruangan yang tidak membutuhkan listrik maupun api. Dengan memanfaatkan batang rotan yang mampu menyerap cairan aroma, diffuser ini bekerja secara alami dan aman untuk digunakan di rumah, kantor, atau ruang publik lainnya,” jelas Cindy Ecca, melansir laman resmi Polije.
Dua Varian Aroma Unggulan
LAVEA diformulasikan dari bahan dasar ethanol 70% dan essential oil berkualitas. Dua varian aroma andalan yang ditawarkan adalah lavender, yang memberikan efek relaksasi, dan cinnamon yang menghadirkan kehangatan serta kesegaran. Pemilihan aroma ini didasarkan pada preferensi pasar serta kecocokan dengan berbagai jenis ruangan.
Untuk tahap awal, LAVEA diperkenalkan kepada publik melalui kegiatan Project-Based Learning (PBL) yang diadakan di lingkungan kampus. Ajang ini tidak hanya menjadi media peluncuran produk, tetapi juga ruang pembelajaran nyata bagi mahasiswa dalam mengasah keterampilan promosi dan komunikasi pemasaran.
“Melalui PBL, kami mendapat banyak masukan penting tentang strategi pemasaran dan cara berinteraksi langsung dengan konsumen. Ini menjadi pengalaman berharga dalam pengembangan produk ke depannya,” ujar Ecca.
Lebih dari sekadar praktik bisnis, proses kolaboratif dalam PBL turut mengasah kemampuan kerja tim.
“Kami belajar menyatukan ide dan pendapat yang beragam agar bisa menghasilkan produk yang solid dan sesuai target,” tambahnya.
Menggabungkan fungsi, estetika, dan keberlanjutan, tim pengembang LAVEA berharap produk ini bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang menginginkan suasana ruangan yang nyaman dan wangi secara alami.
Baca Juga:
Inovasi Filter Rokok dari Bahan Alami Antar Mahasiswa UMS Raih Penghargaan Internasional
Mahasiswa UNAIR Sulap Limbah Jadi Inovasi Bisnis Berkelanjutan
“Kami berharap LAVEA bisa dikenal lebih luas dan membantu menciptakan ruangan yang lebih cozy. Kami juga percaya tampilan visual yang menarik dapat menjadi nilai tambah di mata konsumen,” tutup Ecca optimistis.
Inovasi LAVEA menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan vokasi mampu melahirkan solusi kreatif yang relevan dengan kebutuhan pasar. Lebih dari sekadar tugas akademik, produk ini menunjukkan potensi besar mahasiswa dalam menciptakan karya bernilai dan berdaya saing tinggi di industri aromaterapi lokal.
(Virdiya/Budis)