Lautan Sampah Bawah Jembatan BBS, Pandawara Group Ajak Warga Bandung Membersihkan

Lautan Sampah Bawah Jembatan BBS
Pandawara Group mengajak warga bandung untuk Bersama membersihkan sungai di Bawah Jembatan Babakan Sapaan (BBS) (Instagram @pandawaragroup)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kelompok pengiat lingkungan Pandawara Group mengajak warga Bandung untuk bersama membersihkan sungai di Bawah Jembatan Babakan Sapaan (BBS) yang merupakan jembatan penghubung Kecamatan Cihampelas dan Batujajar.

Berdasarkan vidio yang viral sebelumnya nampak lautan sampah memenuhi sungai tersebut,  dimana sepanjang mata menatap sampah memenuhi sungai citarum hal tersebut tergambar dari vidio yang di unggah Pandawara Group.

“Bukan Bandung lautan api, tapi bandung lautan sampah, ya jika kondisi ini terjadi selama berpuluh-puluh tahun, kedapan,” ajakan Padawara Group di akun Instagram miliknya.

Lebih lanjut Kelompok Pegiat Lingkunan ini mengajak warga bandung untuk membersihkan sungai yang rusak akibat oknum manusia yang tidak bertanggung jawab.

“Warga bandung kami tunggu besok Jumat jam pukul 08.00 pagi hingga selesai agar kalian bisa merasakan apa yang kami rasakan pada saat membersihkan sampah pada sungai yang dirusak oknum manusia,” ajak Pandawara.

Padawarapun mengapresiasi seluruh Dinas daerah terkait yang langsung turun tangan memberikan respon cepat atas video lautan sampah yang di unggahnya.

BACA JUGA: Kondisi Sampah di Bawah Jembatan BBS Dipantau Pandawara Group, Hengky Kurniawan: KBB Darurat Sampah!

“Kami tahu daerah tersebut sedang di tinggalkan oleh pemimpin sementara yang korxxxxx,” kata padawara.

Seperti di beritakan sebelumnya vidio lautan sampah di Bawah jembatan BBS sempat viral dan langsung di respon cepat oleh Instansi terkait.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengecek kondisi Sungai Citarum bawah jembatan Babakan Sapaan, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat yang kondisinya dipenuhi sampah pada Rabu (12/6/2024) kemarin.

Tindakan cepat dilakukan. Satgas Citarum Harum, BBWS Sungai Citarum, dan masyarakat bahu membahu mengangkut sampah yang hampir menutupi permukaan air dengan dibantu alat berat.

“Kami gerak cepat, koordinasi bersama, karena ini masalah bersama,” ujar Bey Machmudin.

Ia mengatakan, proses pengerukan sampah diperkirakan memakan waktu 5 sampai 7 hari mengingat tumpukan sampah yang cukup banyak. Agar pengerukan lebih optimal pihaknya akan menambah alat berat.

“Ini semua akan kita bersihkan lima hari sampai satu minggu, karena ini banyak sekali sampahnya. Nanti akan ada tambahan alat berat agar pengerukannya bisa lebih cepat,” tuturnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by pandawara (@pandawaragroup)

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kesenian Gembyung Subang - YouTube Kebudayaan Subang
Kesenian Gembyung: Warisan Budaya Tradisional Kabupaten Subang
Tasikmalaya Sandal Tarumpah
Keren! Tasikmalaya Punya Sandal Tarumpah
Fakta unik domba
Domba Hewan Mudah Ditipu, Gini Kata Dosen IPB!
Agnez Mo
Agnez Mo Trending di Media Sosial, Netizen Rindu Lagu Ballad Karya Sang Diva
Film Netflix
5 Rekomendasi Film Netflix, Kamu Pasti Penasaran!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Tanggul Jebol, Ribuan Makam di TPU Bojongsoang Kabupaten Bandung Terendam Banjir

4

Inflasi Kota Bandung Hingga 10 Persen Akibat Lonjakan Harga Jelang Ramadan

5

Gubernur Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa yang Gagal Ikuti SNBP Akibat Kelalaian Sekolah
Headline
Peluncuran Bank Emas Prabowo
Peluncuran Bank Emas, Prabowo: Pertama dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Anto Boyratan
Ukir Sejarah! Anto Boyratan Jadi Atlet Indonesia Pertama di Liga Basket Australia
BPBD Kabupaten Bandung, banjir
BPBD Kabupaten Bandung: Tanggul Jebol Sungai Cikapundung Kolot Genangi Ribuan Rumah Warga
Sampah Penuhi Sungai Citarum Kiriman dari Kota dan Kabupaten Bandung
BBWS Sebut Sampah Penuhi Citarum Kiriman Kota dan Kabupaten Bandung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.