BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemberitaan viral tentang Rumah Sakit (RS) Medistra Jakarta yang diduga melarang dokter umum dan perawat memakai hijab telah memicu beragam reaksi dari publik.
Kabar ini bermula dari surat terbuka yang diunggah oleh dr. Diani Kartina, seorang dokter spesialis bedah di RS Medistra, yang memprotes kebijakan tersebut. Ia akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari rumah sakit tersebut.
Sejak berita ini tersebar luas, beragam curhatan netizen bermunculan. Ternyata, kasus larangan berhijab di rumah sakit tidak hanya terjadi di Jakarta.
Beberapa netizen juga mengungkapkan bahwa mereka pernah mengalami hal serupa di kota lain. Namun, tidak semua kasus terungkap ke publik.
BACA JUGA : Sempat Temani RK Daftar Pilgub Jakarta, Atalia Masuk Rumah Sakit Positif Covid-19
Polemik ini menimbulkan pertanyaan besar tentang hak beragama dan kebebasan berekspresi bagi para tenaga medis. Banyak yang menilai bahwa kebijakan larangan berhijab di rumah sakit merupakan bentuk diskriminasi dan melanggar hak asasi manusia.
“Anehh lu medistra emg hijab mengganggu kinerja dokter?,” tulis pemilik akun X @ristrettooooo_
“Medistra, siloam MRCC, keduanya memang rasis buat hijab, lainnya jg rs pondok indah, mitra keluarga, sejatinya benci hijab dan kesemuanya kuat sebab untouchable,” tulis akun X @Ekobudi30054599.
“Di negara mayoritas muslim begini???,” tulis akun @Treymahdy.
“Akhirnya ada yang speak up, ini permasalahan lama dan sudah banyak yg mengalami. Namun tidak pernah ada tindak lanjut buat oknum RS tersebut atas tindakan rasisnya,” tulis akun @gakperlulari.
(Hafidah Rismayanti/Budis)