Langkanya Gas 3 Kg di Eceran Buat Warga Harus Antre Beli ke Pangkalan

Penulis: Rizky

Langkanya Gas 3 Kg di Eceran Buat Warga Harus Antre
Antrean Warga Kelurahan Warung Muncang di depan Pangkalan Gas (Rizky Iman/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sejumlah warga mengantre di depan pangkalan gas di Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung, pada Senin (3/2/2025).

Hal tersebut sehubungan dengan mulai langkanya tabung gas LPG 3 Kg di pengecer seperti di warung-warung, menyusul kebijakan yang hanya membolehkan pejualan gas LPG di pangkalan berizin.

Salah seorang warga setempat, Evi (46), mengaku hal tersebut membuatnya ribet. Sebab, sehari-hari dirinya berjualan masakan. Yang biasanya sejak pagi, menu-menu yang dijualnya telah matang, kini sekitar pukul 09.45 WIB baru bisa isi ulang tabung gas-nya.

Sekitar 1 jam Evi mengantre untuk memperoleh tabung gas 3kg. Biasanya dia membeli di warung terdekat.

“Iya, jadi rada ribet saja. Saya di sini antre dari setengah sembilan ini baru dapat,” kata Evi, di lokasi, Senin (3/2/2025).

Evi pun mengaku dalam sepekan, biasanya menghabiskan sekitar 6 buah tabung gas melon itu buat keperluan jualan.

“Ya kalau buat jualan, seminggu enam tabunglah. Hampir satu sehari,” ucapnya

Evi juga mengaku harga tabung gas ukuran 3 kilogram yang dibelinya di pangkalan memang lebih murah dengan harga Rp 16.600.

Namun, dengan harusnya mengantre yang tak sebentar, dirinya mengeluh waktu jualannya jadi harus diatur ulang. Selain itu, Evi juga mengkhawatirkan lansia yang ikut antrean buat memperoleh gas.

“Khawatir kenapa-kenapa, kan udah sepuh, lalu antrenya enggak sebentar. Tadi ngobrol ada yang dari jam delapan malah. Soalnya, nunggu stok tabung gasnya datang dari agen,” ujarnya

Sementara itu, mengenai kebijakan tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A. Koswara mengatakan itu disebabkan karena rantai penjualan gas LPG 3 KG selama ini dinilai telah kelewat panjang. Sehingga harga saat sampai ke warga jadi lebih mahal ketimbang HET.

BACA JUGA: Saat Gas LPG Melon Langka, Pemerintah Beberkan Sejumlah Alasan?

“Mulai dari distributor, agen, pengecer, ini terlalu panjang sehingga harganya jadi mahal ke masyarakat. Ini kemungkinan ada perubahan cara penyalurannya,” kata A. Koswara

Adapun terkait upaya pengawasan atas adanya larangan pengecer sebelum punya izin dan NIB turut jualan, dia bilang pihaknya masih menunggu arahan dari pusat.

“Kita nunggu ini ya, nunggu pola baru seperti apa. Nanti kalau dari daerah diminta untuk membantu pengendalian, ya kita bantu, sekarang belum ada arahan kesitu,” pungkasnya.

 

(Rizky Iman/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
bansos untuk judol
PPATK: Banyak Penerima Bansos Main Judol
BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID -- Para pemimpin negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS menyerukan agar negara-negara maju memenuhi tanggung jawab mereka dalam mendanai upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Seruan ini disampaikan pada hari terakhir KTT BRICS di Rio de Janeiro, Senin (7/7/2025), yang menyoroti tantangan bersama dalam menghadapi perubahan iklim, dikutip dari Reuters. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menekankan pentingnya peran negara-negara selatan global dalam memerangi pemanasan global. Hal ini ia sampaikan menjelang Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP) pada November mendatang. dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (6/7/2025), para pemimpin BRICS menegaskan bahwa bahan bakar fosil masih akan memainkan peran penting dalam bauran energi global, khususnya di negara-negara berkembang. "Kita hidup di masa penuh kontradiksi di seluruh dunia. Yang terpenting adalah kita bersedia mengatasi kontradiksi ini," ujar Menteri Lingkungan Brasil Marina Silva saat ditanya tentang rencana eksplorasi minyak di lepas pantai hutan hujan Amazon. Pernyataan bersama itu juga menegaskan bahwa pendanaan iklim adalah tanggung jawab negara maju terhadap negara berkembang, yang merupakan posisi standar negara-negara berkembang dalam negosiasi iklim global. BRICS juga menyatakan dukungannya terhadap usulan Brasil untuk membentuk dana perlindungan hutan tropis, yang disebut Tropical Forests Forever Facility. Dana ini bertujuan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim yang dilakukan negara-negara berkembang di luar kewajiban yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris 2015. Dua sumber yang mengetahui pembicaraan menyebutkan bahwa Tiongkok dan Uni Emirat Arab telah menyampaikan niat mereka untuk berinvestasi dalam dana tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad di Rio. Dalam pernyataan yang sama, BRICS juga mengkritik kebijakan seperti pajak karbon lintas batas dan undang-undang anti-deforestasi yang baru-baru ini diadopsi oleh Uni Eropa. Kebijakan tersebut dinilai sebagai tindakan proteksionis yang diskriminatif dengan dalih melindungi lingkungan.
KTT BRICS Tuntut Komitmen Finansial Negara Maju untuk Krisis Iklim Global
pemisahan pemilu (6)
MK Putuskan Pemisahan Pemilu, PKB Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD!
roy suryo diperiksa
Buntut Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Diperiksa Hari Ini
banjir dan longsor bogor
Update Banjir dan Longsor Bogor: 24 Jiwa Mengungsi, 3 Meninggal
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Hyundai Siap Bawa Mobil Baru ke Indonesia, Stargezer Terbaru Siap Bikin Rival Panas Dingin?

4

Link Live Streaming Persib Bandung vs Port FC Piala Presiden 2025 Selain Yalla Shoot

5

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.