BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Apple, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, menghadapi kenyataan pahit, penjualan iPhone di pasar China terus mengalami penurunan tajam.
Kabar buruk ini menjadi sinyal serius bagi Apple untuk segera mengambil langkah strategis guna memulihkan kinerja bisnisnya di salah satu pasar terbesarnya.
Analis pasar ternama, Ming-Chi Kuo, dalam laporan terbarunya, membeberkan bahwa penjualan iPhone di China pada Desember 2024 anjlok sebesar 10-12 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka ini cukup mengkhawatirkan, mengingat pasar ponsel pintar di China secara umum tetap stabil sepanjang bulan tersebut.
Salah satu alasan utama yang diduga menjadi pemicu penurunan ini adalah minimnya inovasi yang ditawarkan oleh Apple.
Seri iPhone 16 yang diluncurkan pada 2024 dinilai kurang mampu memenuhi ekspektasi konsumen di China.
Dengan hanya membawa peningkatan minor dibandingkan generasi sebelumnya, iPhone 16 gagal menciptakan daya tarik yang signifikan di pasar yang sangat kompetitif ini.
Ancaman Kehilangan Pangsa Pasar
Ming-Chi Kuo juga memberikan prediksi yang kurang menggembirakan bagi Apple di tahun mendatang.
Menurutnya, peluncuran iPhone SE 4 pada paruh pertama 2025 tidak akan mampu mengangkat penjualan secara signifikan.
Pasalnya, model SE dianggap memiliki dampak terbatas terhadap kinerja keseluruhan Apple di pasar global.
Tidak hanya itu, jajaran iPhone 17 yang direncanakan meluncur di tahun 2025 juga diprediksi menghadapi tantangan besar, terutama di China.
Dengan rumor bahwa iPhone 17 akan sepenuhnya mengandalkan teknologi eSIM tanpa dukungan SIM fisik, respons pasar Tiongkok diperkirakan tidak akan terlalu positif.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa tidak semua operator di China mendukung teknologi eSIM, sehingga banyak pengguna potensial mungkin akan merasa terbebani.
Prediksi Penjualan Global 2025
Melansir dari GSM Arena, meskipun secara global Apple diperkirakan akan mengirimkan sekitar 225 juta unit iPhone pada tahun 2025, angka ini masih jauh dari target ideal yang dipatok sebesar 240 juta unit.
Sebagai perbandingan, total pengiriman pada tahun 2024 mencapai 220 juta unit, menunjukkan hanya sedikit peningkatan yang diproyeksikan oleh Ming-Chi Kuo.
Apple, yang selama ini terkenal dengan inovasi produk-produk revolusionernya, kini menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan posisinya di pasar global.
Penurunan penjualan di China menjadi alarm penting, terutama karena negara ini merupakan salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi perusahaan.
Jika Apple tidak segera mengambil langkah strategis untuk menarik kembali perhatian konsumen, kerugian yang lebih besar mungkin tidak dapat dihindari.
BACA JUGA: Siapkan Kacamata Pintar, Samsung Semakin Gencar Saingi Apple!
Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, Apple perlu memikirkan bagaimana cara mengatasi penurunan di pasar China.
Dengan kondisi pasar yang semakin dinamis, langkah Apple dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan nasibnya di masa depan.
(Virdiya/Budis)