JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan pihaknya sedang menelusuri informasi mengenai penyelundupan senjata yang diduga dilakukan warga negara Australia untuk dipasok kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Pernyataan ini disampaikan usai mengikuti rapat tertutup dengan Komisi I DPR di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Maruli mengakui adanya kendala dalam mengawasi jalur masuk senjata ilegal mengingat luasnya wilayah laut dan udara Indonesia.
“Nanti kita coba, apakah itu masuknya dari laut, udara, darat. Ya kita evaluasi terus-lah,” kata Maruli.
Meski demikian, dia memastikan TNI akan berupaya mencari kebenaran informasi tersebut. Informasi tentang keterlibatan warga Australia ini pertama kali beredar melalui akun Instagram @isds.indonesia yang mengunggah foto bertuliskan “Dua Pria Australia didakwa Pasok Senjata ke KKB” pada Senin (15/9).
Menurut keterangan dalam unggahan tersebut, dua pria asal Queensland dan New South Wales diduga berkonspirasi memasok senjata kepada KKB di Papua Barat, khususnya kelompok yang pernah menyandera pilot Selandia Baru, Phillip Mehrtens.
Kepolisian Federal Australia (AFP) telah mengonfirmasi penangkapan kedua pria tersebut melalui pernyataan resmi pada Sabtu (13/9).
BACA JUGA
Satgas Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Terkait Pembunuhan TNI dan Warga Sipil
3 Oknum TNI Diperiksa, Diduga Terlibat Jaringan Penjualan Senjata Api ke KKB Papua
Kedua tersangka, seorang pria berusia 64 tahun dari New South Wales dan pria 44 tahun dari Queensland, Australia didakwa atas tuduhan penyelundupan senjata ke KKB Papua.
Penangkapan ini merupakan hasil penyelidikan gabungan selama dua tahun antara aparat Australia dan Selandia Baru yang awalnya berfokus pada kasus penculikan Phillip Mehrtens.
(Aak)