BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Fenomena meningkatnya kasus kehamilan di luar nikah di kalangan anak muda mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Jawa Barat, Agung Yansusan. Menurutnya, persoalan tersebut berakar pada minimnya edukasi agama dan pengaruh lingkungan yang kurang sehat.
Agung menilai, pola pergaulan anak muda saat ini sudah jauh berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Ia menyoroti bagaimana pacaran yang dulu dianggap tabu, kini justru dianggap lumrah bahkan seolah menjadi sebuah kewajiban sosial.
“Sekarang pacaran menjadi hal yang harus, bukan pilihan. Dulu pacaran itu tabu. Padahal, ini yang menjadi asal muasal terjadinya perzinahan. Cukup sudah menormalisasi pacaran, sekarang saatnya menjaga diri dan mengikuti aturan agama,” tegas Agung, saat diwawancarai, dikutip Jumat (29/8/2025).
Ia juga mengkritisi tayangan televisi dan konten media yang kerap menggambarkan seseorang akan dianggap hina bila tidak memiliki pasangan. Menurutnya, pola pikir tersebut menjadi pintu masuk terjadinya perilaku menyimpang di kalangan remaja.
“Apalagi sekarang banyak tayangan di TV seakan orang yang tidak pacaran itu hina, nggak punya pacar itu aib. Padahal, ini justru starting point dari perzinahan,” tambahnya.
Agung mengajak generasi muda untuk tidak terjebak pada budaya pacaran yang hanya membuang waktu dan berisiko menimbulkan masalah. Ia menekankan bahwa usia muda seharusnya dimanfaatkan untuk berkarya, berbisnis, serta memberi kontribusi bagi masyarakat.
“Di usia muda jangan fokus mencari pacar dan mengurus anak orang. Lebih baik fokus berbuat karya, berbisnis, atau melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya dan masyarakat. Agar 20 tahun ke depan ada hal yang bisa dibanggakan,” ujarnya.
Baca Juga:
Agung Yansusan: Waspada, Gula Tersembunyi Ancam Kesehatan Generasi Muda
Miris Kasus Penjualan Anak, Agung Yansusan Ingatkan Pentingnya Peran Aparat Desa hingga RT
Pernyataan Agung ini menjadi pengingat bagi orang tua, pendidik, hingga pemangku kebijakan untuk kembali menekankan pentingnya pendidikan agama, pengawasan lingkungan, serta membangun budaya pergaulan sehat di kalangan remaja.
(Virdiya/Budis)