JAKARTA,TM.ID: Anggaran untuk Pilpres 2024 dua putaran sudah disiapkan. Ketua Komisi Pemilihan umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk penyelenggaraan Pilpres 2024 untuk dua putaran.
Hanya saja anggaran tersebut baru bisa dicairkan jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
“Pada dasarnya anggaran untuk Pilpres dua putaran itu sudah disiapkan, sudah disetujui Komisi II dengan pemerintah dan banggar DPR. Hanya saja untuk pencairannya tergantung syarat pilpres (putaran) kedua muncul,” ujar Ketua KPU Hasyim saat konferensi pers di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
BACA JUGA : Yaqut Ijinkan Madrasah, KUA Hingga Ribuan Penyuluh Dipakai Pemilu 2024
Lebih lanjut Hasyim mengakui, pihaknya memang tidak bisa memprediksi pilpres bakal berlangsung satu atau dua putaran. Namun menurutnya, KPU wajib mengantisipasi jika memang Pilpres 2024 harus berjalan dua putaran.
“Indikator pemilu demokratis itu, predictable procedure but unpredictable result. Hasil tidak bisa diprediksi, sampai sekarang saja soal calon siapa juga belum karena belum sampai ke waktu pendaftaran presiden,” tandas dia.
Berdasarkan pada pengalaman menurut Hasyim, pilpres selama ini menunjukkan pilpres dua putaran sulit diprediksi.
Menurutnya, pada Pilpres 2004, terdapat lima pasangan calon (paslon) yang kemudian diakhiri dengan pilpres dua putaran. Lalu pada tahun 2009 ada tiga paslon tapi cukup satu putaran.
Kemudian, pada Pemilu 2014-2019 hanya dua paslon saja sehingga hanya berlangsung satu putaran.
“KPU harus harus merencanakan situasi yang tidak bisa diprediksi. Kita tidak bisa tahu paslonnya berapa, kita tidak bisa tahu jadinya nanti ada berapa, tetapi saat situasi memenuhi syarat untuk putaran kedua, maka KPU harus merencanakan supaya segala sesuatunya sudah siap. Baik anggaran logistik dan lainnya,” jelas Hasyim.
Hasyim menegaskan, pilpres dua putaran juga membutuhkan anggaran untuk menyediakan logistik pemilu, pemutakhiran data pemilih dan kebutuhan pemilu lainnya.
“Pilpres putaran kedua juga harus memperhatikan pemilih di luar negeri. Mereka harus dilayani. Hanya saja saat ini kita persiapkan untuk yang ada di depan mata kita dahulu,” pungkas Hasyim.
(Usamah)