BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan masukan terkait program makan siang gratis yang dilaksanakan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
KPK menyatakan akan melihat rencana pelaksanaan program kemudian memberikan masukan soal celah korupsi yang mungkin terjadi.
“Saya akan lihat dulu detailnya seperti apa, baru setelah itu kita lihat kira-kira di mana ada potensi terjadinya korupsi yang bisa kita cegah,” kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan.
Pahala mengatakan KPK tidak akan mempermasalahkan dari mana sumber anggaran untuk melaksanakan program makan siang gratis tersebut. Menurut dia, hal yang paling penting adalah membuat anggaran tersebut dapat digunakan tanpa dikorupsi.
“Kalau anggaran kami enggak ambil pusing mau diambil dari mana terserah, itu wewenang pemerintah,” tutur dia.
Dia mengatakan pelaksanaan program makan siang gratis tergolong masif. Menurutnya, program tersebut kemungkinan akan dilakukan sampai tingkat desa.
Pasalnya, pola distribusi yang luas dan rumit itu, maka pencegahan korupsi harus dilakukan. Bila tidak, maka muncul kasus-kasus seperti harga yang kemahalan, namun kualitas makanan yang buruk.
“Paling itu bahayanya, karena masif dan ini soal pengadaan, tentang lelang, tentang kemahalan harga, cerita harga benar tapi kualitas sampai lapangan ga benar,” katanya.
BACA JUGA: Program Makan Siang Gratis dari Dana Bos? P2G Menolak Guru Belum Terjamin
Program makan siang dan susu gratis adalah program kerja yang ditawarkan Prabowo-Gibran sejak masa kampanye. Setelah pasangan ini menjadi pemenang Pilpres 2024, program ini akan berjalan di tahun pertama pemerintahan mereka. Apabila telah berjalan penuh, program ini menyasar semua siswa sekolah di Indonesia yang diperkirakan menelan biaya lebih dari Rp 400 triliun.
Anggota dewan pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Hari Wibowo mengatakan program ini akan dijalankan secara bertahap. Menurutnya, program tersebut akan ditingkatkan seiring waktu berjalan hingga 100% di tahun kelima Prabowo-Gibran.
“Bukan di tahun 2025 langsung 82,9 juta, tapi bertahap,” kata Drajad.
Drajad memberikan ilustrasi di tahun pertama, program makan siang gratis akan menyasar 40% dari siswa sekolah yang ada. Lalu, di tahun kedua, kata dia, bisa saja proyek itu akan ditingkatkan menjadi 80% dari target anak sekolah.
Pada 2029, kata dia, barulah program ini akan dilaksanakan kepada 100% anak sekolah yang jumlahnya ditaksir mencapai 82,9 juta orang.
(Kaje/Aak)