KPAI Sesalkan Insiden Teater Maut di SMK Padalarang yang Tewaskan Siswa

Penulis: Aak

KPAI teater maut SMK Padalarang KBB
(Instagram/@kpai_official)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyesalkan insiden pentas teater berujung maut, bertema kekerasan di sebuah SMK Dharma Pertiwi Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

MDR (17), siswa kelas 3 SMK Dharma Pertiwi meninggal dunia setelah tertusuk senjata tajam saat melakonkan adegan bunuh diri dalam pertunjukan teater tersebut pada Kamis (20/2/2024).

Anggota KPAI, Diyah Puspitarini menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. Korban memerankan adegan kekerasan dalam pertunjukan teater bertajuk “Kenakalan Remaja” tersebut.

“Kenapa sekolah tidak menyaring teks (kurasi)? Karena kalau memperagakan kekerasan, itu tidak boleh,” ujar Diyah dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Ia menegaskan bahwa pentas seni yang melibatkan anak-anak tidak boleh menyajikan adegan yang mengandung kekerasan.

“Misalnya, ada adegan pukul-pukulan, itu tidak boleh,” tegasnya.

Alasannya, terang Diyah, karena anak bisa mencontoh. Selain itu, layaknya melegalkan kekerasan.

“Ketiga, kalau dipukul bohongan, bagaimana kalau dipukul sungguhan?” tambahnya.

Adegan Kekerasan dengan Properti Asli

Dalam pentas teater maut tersebut, MDR terlibat dalam adegan kekerasan yang menggunakan gunting asli sebagai properti. Adegan ini berakhir tragis dengan tewasnya MDR.

Hingga saat ini, pihak berwajib masih menunggu hasil otopsi jenazah korban untuk menentukan penyebab kematian secara pasti.

KPAI akan bertolak ke Bandung Barat pada Kamis (27/2) untuk memantau perkembangan penanganan kasus ini.

“Besok (hari ini, Kamis 27/2) kami ke sana,” kata Diyah.

Pihaknya juga akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan apakah ada kelalaian dalam pengawasan kegiatan tersebut.

BACA JUGA

Polisi Periksa 13 Saksi Tewasnya Siswa SMK di KBB Saat Teater

Siswa SMK di KBB Tewas saat Teater, Diduga Terlalu Mendalami Peran

Peringatan untuk Sekolah dan Orang Tua

Diyah mengingatkan bahwa sekolah dan orang tua harus lebih selektif dalam menyetujui kegiatan yang melibatkan anak-anak, terutama yang mengandung unsur kekerasan.

“Pentas seni seharusnya menjadi sarana edukasi dan kreativitas, bukan justru membahayakan peserta,” tegasnya.

Insiden ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan anak dalam setiap kegiatan, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

KPAI mendesak agar kasus ini ditangani secara serius dan menjadi pembelajaran untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Aldy Maldini Klarifikasi Dugaan Penggelapan Dana Fans, Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Aldy Maldini Klarifikasi Dugaan Penggelapan Dana Fans, Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Harga Beras Dunia
Indonesia Setop Impor, Sebabkan Harga Beras Dunia Turun
Akhmad Marjuki
Akhmad Marjuki Hadiri Acara Doa Seniman Betawi untuk Golkar Bekasi
BYD SEAL asap
Asap Putih Keluar dari BYD Seal di Jakbar, karena Masalah Charging?
Ardhito Pramono
Ardhito Pramono Akui Salah Pilih Prioritas!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Strategi Bisnis “Purple Cow/ Sapi Ungu”

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial Telkom University Dorong Digitalisasi Promosi Wisata Desa Sugihmukti Lewat Produksi Video Profil

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
anggota dprd lampung utara
Usai Viral Sawer DJ, Anggota DPRD Lampung: Bukan Melanggar Norma!
Gunung Cikuray Garut - Pendaki Hilang - Foto Kuttab Digital
Pendaki Asal Karawang Hilang di Gunung Cikuray Garut, Tim SAR Lakukan Operasi Pencarian
ijazah jokowi
Polemik Ijazah Jokowi, Rektor dan Dekan UGM Digugat Rp69 Triliun!
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.