BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Setelah pengumuman pemerintah untuk memblokir X, muncul dugaan bahwa pemerintah telah menghadirkan media sosial pengganti yang bernama Elaelo.
Baru-baru ini, aturan-aturan yang berlaku di sosial media Elaelo mulai beredar di X, menjadi topik hangat dalam perbincangan online.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah, banyak yang menduga bahwa Elaelo hadir sebagai pengganti X atau Twitter.
Di laman utama Elaelo, terdapat pesan yang menyebut platform ini sebagai media sosial lokal yang menggantikan X.
Langkah pemblokiran X sebelumnya pemerintah ambil melalui Kominfo karena memiliki konten pornografi dan prosedur pelaporan yang rumit.
Namun, Elaelo, yang digadang-gadang sebagai pengganti X, justru menjadi bahan olok-olokan netizen di X. Bahkan, saat pertama kali rilis, laman media sosial Elaelo sempat mengalami masalah aksesibilitas.
Kontroversi semakin memuncak ketika aturan-aturan di sosmed Elaelo mulai beredar dan menjadi viral di X. Sebuah cuitan yang akun @BaseBDG di X menampilkan deretan aturan yang berlaku di Elaelo.
“Euy Elaelo ini ngetroll apa gimana?,” tulis akun @BaseBDG pada Rabu (19/6/2024).
Euy Elaelo ini ngetroll apa gimana? 💀 pic.twitter.com/LIsqItqIW6
— BANDUNG FESS (@BaseBDG) June 19, 2024
Netizen tidak boleh memberikan kritik terhadap pemerintah, tidak mendapatkan izin membahas tapera, draft Undang-Undang, maupun kasus korupsi.
Terkait hal ini, muncul pertanyaan dan kekhawatiran dari netizen mengenai kebebasan berekspresi dan keterbukaan informasi di Elaelo.
BACA JUIGA : Heboh! Kominfo Berencana Blokir Twitter, Pengguna X Beralih ke Bluesky
Situasi ini menimbulkan perbincangan yang semakin intens di ruang publik online mengenai regulasi media sosial dan batasan-batasan yang ada.
“Dg keadaan seperti ini, pasti banyak yang sarkas bwang, jadi jangan mudah tertipu,” tulis pemilik akun X @DeniCheco.
“Kan blokir twitter sebenarna bukan karna pornograpi, tapi takut mengkritik pemerintah,” tulis @ciperamanuk.
“so asik lu elaelo,” timpal @Pengensendiri7.
(Hafidah Rismayanti/Usk)