BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pameran tunggal pelukis Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia batal digelar. Keputusan ini menuai kontroversi setelah Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyatakan beberapa lukisan Yos Suprapto bermuatan makian dan terlalu vulgar. Namun, sang seniman membantah tudingan tersebut.
Suprapto menjelaskan bahwa makna di balik lukisannya adalah kejujuran dan kepolosan.
“Dalam bahasa seni rupa, telanjang melambangkan kejujuran dan kepolosan, karena kita lahir polos tanpa busana,” ujarnya dalam jumpa pers di Kantor YLBHI, Jakarta Pusat, dikutip Senin (32/12/2024).
Ia menilai, jika karya-karyanya dianggap mesum, itu menunjukkan keterbatasan persepsi penilainya.
Yos Suprapto menyayangkan sikap Menteri Fadli Zon yang langsung menghakimi lukisan karyanya tanpa melihat langsung. Ia menduga Menteri menerima laporan subjektif dari bawahannya.
BACA JUGA : Fadli Zon: Lukisan Yos Vulgar dan Masuk Kategori SARA
“Sangat disayangkan seorang pemimpin kebudayaan begitu mudah percaya laporan tanpa menyelidiki, memahami, dan memaknai karya tersebut,” tegasnya.
Yos Suprapto menekankan bahwa tindakan Menteri tersebut perlu dipertanggungjawabkan.
Pameran yang direncanakan berlangsung (20/12/2024) hingga (19/1/2025), dibatalkan karena tidak disetujui kurator.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan berekspresi dalam dunia seni rupa Indonesia dan proses kurasi di Galeri Nasional.
(Hafidah Rismayanti/Usk)