BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Bandung dalam beberapa hari terakhir memicu serangkaian kejadian pohon tumbang di sejumlah titik. Berdasarkan laporan, setidaknya terdapat 12 kejadian pohon tumbang yang terjadi sejak awal pekan ini.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengakui bahwa persoalan pohon tumbang menjadi perhatian serius, khususnya di wilayah-wilayah dengan pepohonan besar dan tua yang berada dekat jalan raya dan permukiman padat.
Menurutnya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKP) seharusnya memiliki pemetaan rutin terhadap kekuatan dan kondisi fisik pohon-pohon di kota ini, termasuk dari aspek usia dan kerentanannya terhadap angin kencang.
Baca Juga:
Farhan Siap Ngebut! Fokus Benahi Transportasi, Data Kota dan Sektor Pariwisata Bandung
Pohon Tumbang Timpa Pom Mini di Caringin, Lalu Lintas Sempat Tersendat
“Pohon-pohon tua harus mulai dipetakan kembali. Dari umur dan bentuknya bisa diprediksi mana yang rawan tumbang,” ujar Erwin saat ditemui di Balai Kota Bandung, Kamis (7/8/2025).
Namun ia juga menyadari bahwa kejadian ini merupakan bagian dari musibah yang sulit dihindari sepenuhnya. Karena itu, pemerintah menekankan pentingnya kewaspadaan serta perawatan pohon secara berkala, baik melalui pemangkasan, penguatan akar, atau suntik nutrisi khusus untuk mempertahankan kekuatannya.
Pemerintah juga menyampaikan perlunya langkah reboisasi sebagai bagian dari siklus peremajaan pohon. Ia menekankan bahwa sebelum pohon tua ditebang, sebaiknya sudah ada pohon pengganti yang ditanam untuk menjaga keseimbangan lingkungan kota.
Di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk ikut berpartisipasi aktif melaporkan pohon-pohon yang terlihat miring, lapuk, atau berpotensi tumbang di lingkungan mereka. Dengan laporan yang cepat, pihak terkait bisa langsung menindaklanjuti dan mencegah risiko jatuh korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur.
“Kita tidak bisa sepenuhnya menghindari musibah. Tapi kita bisa mengurangi dampaknya dengan memperkuat kesiapsiagaan,” tutup Erwin.
Penulis:
Muhammad amni fii imani
Jurusan ilmu komunikasi
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (UNIBI)