Kongo Siaga Serangan Penyakit Misterius Mirip Flu, Sebabkan 80 Kematian

Penyakit Misterius Kongo
(Pinterest)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Penyakit misterius mirip flu beredar di Republik Demokrat Kongo (DRC). Wabah penyakit ini telah merenggut puluhan nyawa.

Hingga kini, otoritas setempat mencatat hampir 80 kematian dengan kasus pertama muncul pada akhir Oktober.

Laboratorium kesehatan di Kikwit, yang berjarak lebih dari 500 kilometer dari lokasi wabah, sedang mengolah sampel pasien untuk menentukan penyebab penyakit ini. Hasil analisis tersebut diperkirakan akan tersedia dalam 48 jam ke depan.

Lokasi Terpencil Hambat Penanganan

Kasus-kasus kematian terjadi antara 10 hingga 25 November di zona kesehatan Panzi, wilayah terpencil yang sulit dijangkau. Sebanyak 380 kasus telah dilaporkan, hampir setengahnya menimpa anak-anak di bawah usia lima tahun.

Untuk mempercepat penanganan, tim ahli epidemiologi telah tiba di Panzi untuk mengumpulkan sampel dan menyelidiki lebih lanjut.

Namun, lemahnya sistem kesehatan di daerah pedesaan Kongo menjadi tantangan besar. Mayoritas penduduk hanya mengandalkan praktisi tradisional karena fasilitas kesehatan setempat kekurangan obat-obatan dan pasokan medis.

Gejala Penyakit dan Kesaksian Korban

Gejala penyakit yang dilaporkan meliputi demam, sakit kepala, batuk, anemia, serta muntah. Claude Niongo, seorang warga Panzi, mengungkapkan kesedihannya setelah kehilangan istri dan anaknya yang berusia tujuh tahun akibat penyakit ini.

“Kami tidak tahu penyebabnya. Gejalanya hanya demam tinggi, muntah, dan akhirnya kematian,” katanya, mengutip RRI, Senin (9/12/2024)

Penduduk lainnya mengaku banyak warga yang meninggal sebelum sempat menerima perawatan medis yang memadai. Situasi ini semakin memperparah dampak wabah di wilayah yang sudah rentan.

Pemerintah Tunggu Hasil Laboratorium

Menteri Kesehatan Roger Kamba menyatakan, pemerintah sedang menunggu hasil laboratorium untuk menentukan langkah-langkah penanganan yang lebih efektif.

Ia menegaskan bahwa hasil analisis tersebut akan menjadi kunci dalam merencanakan pengobatan dan langkah pencegahan selanjutnya.

Pemerintah juga terus berupaya memperkuat sistem kesehatan di daerah terdampak agar penyebaran penyakit dapat dicegah. Namun, tanpa diagnosis yang jelas dan penanganan cepat, wabah ini berisiko meluas dan menyebabkan lebih banyak korban jiwa.

BACA JUGA: Monyet Turun Gunung di Bandung, Ini 3 Penyakit Berbahaya Akibat Serangannya

Penyakit misterius mirip flu yang dihadapi sektor kesehatan di Kongo, terutama di wilayah pedesaan yang minim fasilitas, menjadi tantangan besar. Penanganan cepat dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci untuk menghentikan laju wabah mematikan ini.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Target Timnas Indonesia Piala AFF 2024
Target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Cuma Semifinal?
yamaha aerox alpha (2)
Beda 11 Jutaan, Ini Perbedaan Yamaha Aerox Termahal dan Termurah
aplikasi SatuSehat Mobile
Terjadi KDRT? Laporkan Segera Lewat Aplikasi SatuSehat Mobile
solo leveling season 2
Bocoran Anime Solo Leveling Season 2 Yang Akan Rilis Januari 2025
motor listrik rumah
Mau Punya Motor Listrik? Minimal Daya Rumah Segini untuk Ngecas!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

4

Tips Mengobati Luka Melepuh Akibat Gigitan Tomcat, Jangan Digaruk!

5

Password Wifi MCD Terbaru 2024!
Headline
Prediksi Skor Real Madrid vs Real Valladolid
Real Madrid Raih Gelar Kedua Musim Ini, Jude Bellingham Alami Cedera
Erick Thohir Piala Asia U23 2024
Timnas Indonesia Turun ke Peringkat 127 FIFA, Erick Thohir Tetap Optimis
Chelsea Raih Kemenangan Kelima Beruntun Setelah Kalahkan Brentford
Chelsea Pesta Gol ke Gawang Shamrock Rovers di UEFA Conference League
Manchester City Hancur Ditekuk Permainan Efektif Tottenham
Tottenham Hotspur ke Semifinal Piala Liga Inggris, Menang Tipis atas Manchester United

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.