Komjen Dharma Pongrekun Ungkap Kontroversi Covid-19 Konspirasi

Tentukan Nasib Dharma Pongrekun KPU Jakarta Gelar Pleno
Dharma Pangrekun, seorang polisi berpangkat Komjen (Komisaris Jenderal) dalan acara podcast youtube dr Ricard Lee (Tangkapan Layar Youtube dr Ricard Lee)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Dharma Pangrekun, seorang polisi berpangkat Komjen (Komisaris Jenderal) dalan acara podcast youtube dr Ricard Lee menghadirkan beberapa kontroversi. Dalam kesempatan tersebut Dharma menyebut Rockefeller Foundation adalah pembuat virus COVID-19 dan vaksin termasuk berhala.

Mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) itu mempertanyakan kenapa covid kata belakangnya ada id karna menurutnya itu merupakan Identity Digital.

“Makanya kenapa covid dibelakangnya ada id, Identity Digital, oh itu cocok mologi, liat ajah” jelas Dharma

Pada kesempatan tersebut dr Ricard Lee mempertanyakan apakah manusia dipasangin Chip, Dharma menjelaskan hal tesebut merupakan kelemahan orang sains, karna jika belum ada bukti atau data tidak akan bisa dilihat benang merah.

BACA JUGA: Kontroversi! Jendral Bintang 3 Sebut Covid-19 Adalah Konspirasi

“hanya orang yang punya kemampuan spiritual yang bisa melihat, udah dibalik batu. Sains hanya melihat batunya karna konsep sains hanya bicara data empirit” ungkapnya.

Dharma menegaskan dirinya tidak menggunakan data spiritual melainkan data intelegen, karena menuurtnya dunia membatasi pemahaman sesuatu yang akan terajadi didepan.

“Ini merupakan permainan mereka yang memainkan Covid ini” tegas Dharma.

Ia mejelaskan, yang di ajarkan di sekolah saat ini hanya mengajarkan ukuran kuantitatif. jadi kepercayaan kita hanya pada nomor.

“Sains membuat orang tidak percaya dengan Tuhan, Karna hitungannya harus angka, sementara Tuhan Yang Maha Kuasa tidak bisa dihitung dengan angka” ungkapnya.

Dharma Pangrekun lantas menyinggung isi Alkitab di Revelation 19:23. Ia menuding farmasi termasuk permainan yang menyesatkan.

“Semua bangsa disesatkan. Hanya dengan apa permainan farmasi. Bahasa Yunaninya farmakea artinya ilmu sihir,” tuturya.

Dalam kesempatan tersebut, dr. Richard Lee mempertanyakan kepada Dharma Pangrekun apakah ia termasuk percaya dengan vaksin COVID-19.

Dharma menjawab dengan nada tinggi sembari menegaskan vaksin adalah berhala, hingga dirinya memilih untuk tidak melakukan vaksinasi.

“Berhala di mata saya berhala di mata Dia. Tuhan marah pada saya. Tuhan bilang begini kau enggak percaya sama saya. Aku yang ciptakan kau. Nafasmu dari aku bukan dunia bukan mereka-mereka yang di dunia yang. Mereka aja yang nyuruh kita gak bisa menyelamatkan hidupnya,” ujarnya.

“Saya tidak (vaksin), berhala di dalam iman saya,” tutur Dharma.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Swasembada energi
Strategis Menuju Masa Depan Berkelanjutan Dengan Swasembada Energi dan Budaya Ciptagelar
Mendes Yandri Susanto Bisa Dijerat UU Tipikor
Haidar Alwi: Mendes Yandri Susanto Bisa Dijerat UU Tipikor
Ahmad Dhani
Ahmad Dhani Tegaskan Bayar Royalti Lagu 'Gua Transfer Langsung'
Wakil Wali Kota Bandung Minta DSDABM Buatkan DED untuk Atasi Banjir
Wakil Wali Kota Bandung Minta DSDABM Buatkan DED untuk Atasi Banjir
ODGJ nyaris terlindas
Polisi Berhasil Selamatkan ODGJ yang Nyaris Terlindas Kendaraan
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Inflasi Kota Bandung Hingga 10 Persen Akibat Lonjakan Harga Jelang Ramadan

4

Peluncuran Bank Emas, Prabowo: Pertama dalam Sejarah Bangsa Indonesia

5

Kulineran di Bandung? Ini 5 Street Food yang Wajib Kamu Datangi
Headline
55 Rumah Terdampak Pergerakan Tanah Terjadi di Kampung Margamulya Tasikmalaya
90 Rumah Terdampak Pergerakan Tanah di Kampung Margamulya Tasikmalaya
Pemkot Bandung Bakal Larang Kegiatan Sahur On The Road
Ramadan Nanti, Pemkot Bandung Bakal Larang Kegiatan Sahur On The Road
Real Madrid
Real Madrid Unggul Tipis Atas Sociedad di Copa del Rey 2024/2025
Manchester United
Laga Dramatis Liga Inggris, Manchester United Taklukan Ipswich Town 3-2

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.