JAKARTA,TM.ID: Harga bibit ayam umur sehari (day old chicken/ DOC) di Indonesia ternyata jadi yang paling mahal di dunia, hal tersebut di sampaikan oleh Wayan, peternak ayam ras (broiler) asal Bogor, yang ikut hadir dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Asosiasi Perunggasan bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (18/9/2023).
Rapat itersebut dihadiri perwakilan asosiasi peternak unggas di dalam negeri, diantaranya PINSAR dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN). Kedua asosiasi ini disebut menaungi sekitar 70-an ribu peternak ayam di dalam negeri.
Di depan Komisi IV DPR RI, Wayan mengeluhkan harga grand parent stock (GPS) atau nenek induk ayam di Indonesia menjadi yang termahal di dunia. Ironisnya, hal ini justru terjadi setelah pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan kuota impor GPS.
BACA JUGA : Resep Sate Ayam Bumbu Merah, Hidangan Lezat Penggugah Selera
“Di tahun 2018 kami peternak broiler itu ricuh. Saat itu diatur di hulunya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dirjen PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) atas nama wewenang yang mengatur supply dan demand. Mereka melakukan kuota terhadap grand parent stock nya (GPS). Kan kita orang awam,” kata Wayan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi IV DPR RI, Senin (18/9/2023).
Lebih lanjut Wayan mengatakan, dengan dikeluarkannya kebijakan yang mengatur kuota GPS dalam upaya intervensi di hilir justru malah membuat harga GPS yang sebelumnya berada di angka Rp30.000 melejit jadi Rp80.000. Angka ini menjadi harga GPS termahal di dunia.
“Dengan diatur kuota GPS, yang diharapkan untuk intervensi di hilirnya kan, tapi apa yang terjadi? Semenjak kebijakan itu diberlakukan, luar biasa harga GPS atau bapak ibunya ayam yang tadinya Rp30.000 melejit menjadi Rp80.000,” jelasnya.
“Kita ini bingung kok diintervensi, diatur, kok malah jadi membebani kita. Sedih saya melihatnya pak. Itu kejadian sejak tahun 2018 sampai dengan hari ini, harga parent stock kita termahal di dunia. Gila saya bilang ini,” tutur dia.
(Usamah)