Kisah Heroik Fotografer Bersaudara Saat Proklamasi Perayaan 17 Agustus

Penulis: Anisa

perayaan 17 agustus-2
(Industry)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Berbicara mengenai perayaan 17 agustus ternyata terdapat kisah heroik menjelang detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak semua orang tahu. Kisah heroik ini dialami oleh kedua fotografer bersaudara. Ternyata mengabadikan foto perayaan 17 agustus tidaklah hal yang mudah.

Terlebih saat memotret Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, hal tersebut memerlukan perjuangan yang berat. Dua fotografer saat perayaan 17 Agustus tersebut adalah Alex Mendur dan Frans Mendur. Mereka merupakan jurnalis fotografi kantor berita Jepang saat itu. Berikut adalah kisah heroik 2 fotografer bersaudara yang mengabadikan momen perayaan 17 agustus Melansir dari Vredeburg.id.

Perjalanan Menjadi Fotografer Berbakat

Frans S. Mendur lahir pada 16 April 1913 di Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara. Ia adalah anak kedua dari Agustus Mendur dan Ariantje Mononimbar. Sejak usia muda, Frans S. Mendur telah mengembara ke berbagai daerah. Perjalanannya membawanya dari kampung halamannya hingga ke Surabaya dan Batavia. Di Batavia, ia bertemu dengan sang kakak, Alexius “Impurung” Mendur, yang menjadi mentornya dalam bidang fotografi.

Masa muda Frans S. Mendur diwarnai dengan pekerjaannya sebagai wartawan di Java Bode, surat kabar yang terbit di Batavia pada tahun 1869. Pengalaman ini memberikannya wawasan mendalam tentang dunia jurnalistik. Setelahnya, ia bergabung dengan surat kabar Asia Raya, yang kemudian menjadi langkah awalnya untuk terlibat dalam sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Mengabadikan Momen Proklamasi

Frans S. Mendur dan sang kakak, Alex “Impurung” Mendur, menjadi saksi penting dalam momen bersejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Mereka berdua menerima berita tentang proklamasi melalui Kantor Berita Domei. Tanpa ragu, mereka berdua pergi ke kediaman Soekarno di Jakarta Pusat. Frans S. Mendur membawa kamera Leica dan satu rol film yang menjadi kunci untuk mengabadikan momen tersebut.

Ketika Frans S. Mendur dan Alex “Impurung” Mendur tiba di lokasi, mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mengambil gambar. Frans S. Mendur berhasil mengambil tiga momen bersejarah: saat Soekarno membacakan teks proklamasi, saat bendera merah putih berkibar, dan saat masyarakat berkumpul menyaksikan proklamasi. Namun, situasi tidak berjalan mulus. Tentara Jepang menyita film dan merusak plat-plat negatif milik Alex “Impurung” Mendur.

Tidak seperti sang kakak, Frans S. Mendur lebih cerdik dalam mengamankan fotonya. Ia mengubur plat-plat negatif di halaman Kantor Asia Raya. Ketika tentara Jepang menggeledah, ia dengan bijak mengaku bahwa negatif filmnya telah dirampas oleh barisan pendukung Soekarno. Setelah suasana menjadi lebih aman, ia mengambil negatif film tersebut dan mencetaknya secara diam-diam di kamar gelap Kantor Berita Domei.

BACA JUGA: 5 Makanan Simbolis yang Selalu Ada Saat Perayaan 17 Agustus

Warisan Fotografi Bersejarah

Pada 18 Agustus 1945, harian Asia Raya memuat berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia, meskipun tanpa satu pun foto. Namun, karya monumental Frans S. Mendur berhasil terbit pada 17 Februari 1946 oleh harian Merdeka dalam penerbitan khusus “Nomor Peringatan Enam Bulan Republik.” Foto-foto ini tidak hanya merekam peristiwa bersejarah, tetapi juga menjadi bukti autentik tentang masa lalu.

Melalui kisah hidup dan karya-karya fotografinya, Frans S. Mendur memberikan pandangan mendalam tentang perjuangan dan pengorbanan yang mewarnai perjalanan menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ia adalah saksi bisu yang telah membawa kejadian bersejarah tersebut ke mata dunia melalui lensanya.

 

(Kaje/Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan

5

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.