BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Khamzat Chimaev akhirnya membuktikan dirinya bukan sekadar sensasi semata. Sang “Serigala” sukses menjelma menjadi raja baru UFC kelas menengah usai menaklukkan Dricus du Plessis pada laga penuh gengsi bulan Agustus lalu.
Bukan kemenangan biasa, Chimaev tampil dominan selama lima ronde penuh, sebuah jawaban telak bagi mereka yang selama ini meragukan ketahanan fisiknya.
Sebelumnya, cardio Chimaev sering dicibir sebagai titik lemah. Namun, di hadapan Du Plessis, ia justru menunjukkan stamina buas, bahkan sempat melontarkan bantingan-bantingan keras hingga ronde kelima.
“Sekarang, kalian semua sadar bahwa jangan pernah mendengarkan orang-orang itu,” tegas Chimaev, melansir Championat.com, Senin (22/9/2025).
Pernyataan tersebut seolah diarahkan pada Gilbert Burns, petarung veteran UFC yang pernah terang-terangan meragukan kemampuan Chimaev.
Baca Juga:
Islam Makhachev Tak Terkalahkan Dalam Satu Dekade, UFC 322 Bakal Jadi Legacy Utama
Jelang duel kontra Du Plessis, Burns bahkan memprediksi Si Serigala bakal tumbang dengan cara finish.
“Saya pikir Du Plessis bisa menanganinya, mungkin lewat finish di ronde ketiga atau keempat,” ucap Burns kala itu, dilansir Bloodyelbow.com.
Namun, prediksi itu justru berbalik menjadi tamparan keras. Alih-alih tumbang, Chimaev justru keluar sebagai pemenang mutlak dan semakin mengukuhkan statusnya sebagai ancaman terbesar di kelas menengah.
Yang menarik, Burns bukan sosok asing bagi Chimaev. Keduanya pernah bertarung dalam duel brutal yang akhirnya dimenangkan Chimaev lewat perhitungan angka.
Meski kalah, Burns kala itu mendapat pujian karena menjadi petarung pertama yang berhasil menghentikan tren kemenangan kilat Chimaev.
Kini, situasinya terbalik. Setelah membuktikan diri mampu bertahan lima ronde penuh tanpa kehilangan tenaga, Chimaev jelas mengirim pesan kuat, era baru kelas menengah UFC telah tiba, dan “Serigala” siap memburu siapa pun yang meragukannya.
(Budis)