BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan dengan sesama manusia dan makhluk lainnya memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan sosial. Seringkali, lupa bahwa adab dan etika dalam berinteraksi juga merupakan bagian dari ibadah.
Mulai dari hal kecil seperti menghormati privasi orang lain, menyebarkan salam, hingga tidak menyakiti makhluk hidup, semuanya memiliki nilai dalam ajaran Islam.
Pernahkah merasa risih saat ada seseorang yang mengintip ke dalam kamarmu? Itu adalah contoh sederhana mengapa kita tidak boleh sembarangan melihat ke ruang pribadi orang lain.
Jika sebuah pintu tertutup, itu artinya pemilik ruangan tidak ingin diganggu. Menghormati privasi adalah bagian dari adab yang sangat ditekankan dalam Islam.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa mengintip ke rumah suatu kaum tanpa izin mereka, maka halal bagi mereka untuk mencongkel matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Interaksi Sosial sebagai Ibadah
Islam mengajarkan bahwa berinteraksi dengan sesama bukan hanya soal etika, tetapi juga ibadah. Ada banyak cara untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain, seperti yang di ungkap kan oleh KH. M. Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi dalam ceramahnya:
- Menjenguk orang sakit sebagai bentuk kepedulian.
- Mengurus jenazah dan bertakziah kepada keluarga yang ditinggalkan.
- Mengadakan walimah dan mengundang tetangga, saudara, serta sahabat sebagai bentuk silaturahmi.
- Menghadiri undangan dari orang lain sebagai penghormatan kepada tuan rumah.
- Memberikan salam saat bertemu dan membalasnya dengan doa yang baik.
Rasulullah SAW bersabda:
“Hak seorang Muslim terhadap Muslim lainnya ada enam.” Ditanyakan, “Apa saja itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Jika engkau bertemu dengannya, ucapkanlah salam. Jika ia mengundangmu, maka penuhilah undangannya. Jika ia meminta nasihat kepadamu, maka berilah nasihat kepadanya. Jika ia bersin lalu mengucapkan hamdalah, maka doakanlah dia. Jika ia sakit, maka jenguklah dia. Dan jika ia meninggal dunia, maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim)
Bahkan, dalam hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu menjaga penampilannya sebelum bertemu orang lain. Beliau menyisir rambut, mengenakan minyak wangi, dan memperhatikan kebersihan diri.
Padahal, keringat Rasulullah sendiri lebih wangi daripada minyak wangi, tetapi beliau tetap melakukan hal ini agar bisa menjadi teladan bagi umatnya.
BACA JUGA:
Menjaga Anggota Tubuh dari Perbuatan Buruk
Setiap anggota tubuh kita memiliki peran dalam menjaga hubungan baik dengan sesama. Oleh karena itu, Islam mengajarkan untuk tidak menggunakannya untuk hal-hal yang menyakiti orang lain:
- Lisan: Jangan gunakan untuk menyebarkan keburukan orang lain, bergosip, atau menyakiti perasaan dengan kata-kata kasar.
- Tangan: Jangan gunakan untuk menzalimi, mencuri, atau menyakiti orang lain.
- Mata: Hindari melihat hal-hal yang bukan hak kita, seperti mengintip atau memandangi sesuatu yang menjadi larangan.
- Telinga: Jangan mendengar pembicaraan yang mengandung dosa, seperti gosip atau fitnah.
- Kaki: Jangan melangkah ke tempat yang penuh maksiat atau kemungkaran.
Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika berada di lingkungan yang penuh kemungkaran, sebaiknya kita menjauh dan tidak ikut terlibat. Ini adalah bentuk menjaga diri sekaligus menunjukkan sikap bahwa kita tidak mendukung perbuatan yang salah.
(Hafidah Rismayanti/Aak)