BANDUNG,TM.ID: Penolakan kedatangan pengungsi muslim rohingya di Perairan Aceh, menjadi viral di media sosial. Tak sedikit netizen yang mendukung penolakan tersebut, lantaran adanya isu perdangangan manusia.
Terkait hal itu, turut mendapatkan tanggapan dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla. Ia mengatakan, seharusnya penolakan itu tidak terjadi, karena adanya kewajiban masyarakat Indonesia.
“Rohingya ini adalah masalah ASEAN. Menurut saya, kita punya kewajiban menolong sebagai negara tetangga. Kewajiban lain adalah menolong sesama Muslim karena Rohingya ini juga Muslim. Jadi, ada ada dua kewajiban yang harus kita kedepankan yakni mas’uliyatul jiwar dan mas’uliyatul insaniyah,” ujarnya melansir laman PBNU, Senin (11/12/2023).
BACA JUGA: Polisi Tangkap Agen Penyelundup Rombongan Pengungsi Rohingya ke Aceh
Pria yang akrab disapa Gus Ulil itu mendorong organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah melalui pemerintah, untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Misalnya, seperti bantuan yang ada di Eropa dengan menyediakan penampungan.
“Saya belum melihat itu di NU, juga di ormas lain. Perhatian ke masalah itu juga belum tampak. Kalau misalnya ormas-ormas keagamaan bersuara, pemerintah pasti akan memberikan insentif untuk bersikap dengan menggunakan kacamata kemanusiaan,” ungkapnya.
Menurut hukum Islam, hukum menolong sesama muslim merujuk pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah:
“Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.”
Keutamaan membantu muslim juga seiras dengan anjuran Nabi Muhammad SAW untuk tolong-menolong.
“Sebaik-baik orang adalah yang dapat memberi manfaat kepada sesama.”
(Saepul/Usk)