JAKARTA,TM.ID: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam bersyukur Pemilu 2024 berjalan lancar dan tertib. Niam pun menyatakan hal itu merupakan karunia dan nikmat yang harus disyukuri oleh semua rakyat Indonesia.
“Apresiasi kepada penyelenggara dan juga masyarakat. Semoga proses lanjutannya hingga penetapan hasilnya dapat berjalan lancar, tertib, damai, dan bermartabat, serta rekonsiliatif,” kata Niam dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Teropong Media, Kamis (15/2/2024).
BACA JUGA: Netizen Coblos Foto Komeng Spontan dalam Pemilu 2024
Niam mengungkapkan, Pemilu 2024 adalah instrumen dalam mewujudkan tujuan bernegara. Yakni mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan umum. Dia pun mengajak kepada semua pihak, untuk membangun kebersamaan dalam membangun Indonesia.
“Ikhtiar telah dilakukan, selama masa kampanye hingga pencoblosan. Bisa jadi selama kontestasi ada debat, adu program, adu gagasan, yang berdampak pada ketegangan dan perselisihan. Puncaknya, kita telah menunaikan pemilihan. Hasilnya harus diterima dengan lapang dada untuk kemenangan Indonesia,” jelas Niam.
Niam juga mengimbau kepada semua pihak untuk legawa menerima hasil Pemilu tahun ini. Menurutnya menang dan kalah merupakan hal yang wajar dalam kontestasi.
“Saat ini proses penghitungan. Seluruh pihak harus legowo menerima hasilnya. Menang kalah adalah realitas dalam kontestasi. Perlu penyikapan yang positif untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama. Yang menang tidak jumawa dan menyikapinya dengan syukur serta bismillah untuk memulai khidmah,” ujar Niam.
“Yang kalah bisa menerima sebagai realitas tanpa melakukan tindakan yang melanggar hukum. Jika ada proses lanjutan, tetap dalam koridor hukum yang dimungkinkan oleha peraturan perundang-undangan,” lanjutnya.
BACA JUGA: Cak Imin Coblos Pemilu 2024: Ini Kan Angka Satu
Niam mengatakan saat ini merupakan momentum tepat untuk melakukan rekonsiliasi nasional. Dia menekankan mengenai pentingnya ikatan persatuan bangsa Indonesia.
“Saatnya rekonsiliasi nasional dan mewujudkan harmoni, menguatkan ikatan persatuan nasional kita, membangun Indonesia menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur,” tutur dia.