BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dua keluarga asal Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur alami keracunan jamur atau supa tangkil.
Keracunan tersebut, menyebabkan enam korban harus mendapatkan penanganan dan perawatan intensif di RSUD Sayang Cianjur. Apa gejala keracunan jamur?
Keracunan jamur terjadi ketika seseorang mengonsumsi jamur liar yang mengandung racun. Racun dalam jamur ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, bahkan kematian jika dimakan dalam jumlah besar.
Banyak kasus keracunan terjadi karena orang salah mengira jamur beracun sebagai jamur yang aman untuk dikonsumsi. Misalnya, death cap yang mematikan memiliki penampilan mirip dengan jamur jerami padi (Volvariella volvacea) yang biasa dimakan. Untuk mencegah kejadian fatal, sangat disarankan untuk tidak memetik atau mengonsumsi jamur liar.
Tidak ada metode yang dapat menghilangkan racun pada jamur liar. Proses memasak, merendam, mengupas, atau mengeringkannya tidak akan membuat jamur beracun aman untuk dimakan.
Gejala
Keracunan jamur bisa menyebabkan gejala-gejala seperti:
- Mual
- Muntah
- Nyeri atau kram perut
- Diare
- Halusinasi
Beberapa jenis jamur bahkan bisa merusak hati, ginjal, atau menyebabkan kematian. Gejala biasanya muncul dalam waktu 30 menit hingga 24 jam setelah mengonsumsi jamur beracun, tergantung pada jenis jamur, jumlah yang dimakan, dan kondisi kesehatan seseorang.
Kasus keracunan ini bisa dialami oleh siapa saja. Namun, anak-anak di bawah lima tahun lebih rentan karena mereka cenderung memasukkan benda ke dalam mulut mereka. Anak-anak bisa secara tidak sengaja mengonsumsi jamur beracun, terutama jika berada di area yang memungkinkan terdapat jamur, seperti di kebun rumah.
Cara Melindungi Diri
Langkah terbaik untuk menghindari keracunan jamur adalah dengan hanya mengonsumsi jamur yang dibeli dari pasar, supermarket, atau toko kelontong yang tepercaya.
Beberapa orang mengikuti tur untuk memetik jamur di NSW, seperti jamur Saffron Milkcap (Lactarius deliciosus) atau Slippery Jack (Suillus luteus) di hutan pinus. Meskipun demikian, risiko salah memetik jamur beracun tetap ada, bahkan dalam tur yang terorganisir.
Jangan pernah memetik atau mengonsumsi jamur liar di luar tur yang terjamin keamanannya. Karena sulit untuk membedakan apakah suatu jamur beracun atau tidak, sebaiknya selalu berhati-hati.
Untuk melindungi anak-anak, pastikan untuk selalu mengawasi mereka saat berada di luar ruangan. Periksa kebun atau taman di rumah anda untuk memastikan tidak ada jamur liar yang dapat membahayakan mereka.
BACA JUGA: 11 Orang di Cianjur Keracunan Buah Betadin Hingga Jamur Tangkil
Pembahasan terkait gejala hingga cara melindungi diri dari keracunan jamur di atas, bisa menjadi pemahaman baru. Pilihlah jamur yang aman untuk anda dan keluarga konsumsi.
(Virdiya/Aak)