BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Andrea Dovizioso baru-baru ini mengenang kembali masa-masa penuh persaingan dengan dua ikon MotoGP, Marc Marquez dan Valentino Rossi.
Sebagai mantan pembalap Ducati, Dovizioso memberikan pandangannya yang mendalam mengenai tantangan dan tekanan yang dihadapinya saat bersaing dengan dua pembalap legendaris ini.
Valentino Rossi, dengan julukan “The Doctor,” telah lama menjadi wajah MotoGP. Dengan sembilan gelar juara dunia di semua kelas balap, Rossi tidak hanya dikenal karena prestasinya tetapi juga karisma yang memikat para penggemar di seluruh dunia. Sebelum pensiun pada akhir musim 2021, Rossi telah menetapkan standar tinggi dalam dunia balap motor.
Sementara itu, Marc Marquez, yang masih aktif membalap, telah mendominasi kejuaraan dengan gaya agresif dan tak kenal takut. Marquez hanya terpaut satu gelar juara dunia dari Rossi, ia adalah penerus alami dari kejayaan Rossi di lintasan balap.
Dovizioso, yang pernah menjadi pesaing utama kedua pembalap ini, mengakui bahwa rivalitas dengan Rossi dan Marquez sering kali mengganggu tidurnya.
“Saya sering tidak bisa tidur, tapi itu normal,” kata Dovizioso kepada Motosan, dikutip, Minggu (16/6/2024).
Namun, meskipun menghadapi tekanan besar, Dovizioso merasa bangga bisa bersaing dengan mereka.
“Faktanya, saya senang bisa bersaing dengan mereka,” ujarnya.
Bagi Dovizioso, Rossi adalah pembalap yang sangat lengkap dan sulit untuk dikalahkan.
“Rossi mungkin salah satu yang paling lengkap, faktanya, dia adalah orang yang paling banyak memenangkan gelar juara,” ungkap Dovizioso.
Rossi tidak hanya membawa keterampilan balap yang luar biasa tetapi juga strategi yang matang dan pengalaman bertahun-tahun.
Di sisi lain, Dovizioso juga mengagumi Marquez karena kecerdasannya di lintasan. Marquez dikenal mampu menemukan solusi dalam situasi sulit, menjadikannya lawan yang sangat tangguh.
“Mengenai Marquez, katakanlah bahwa dia sangat kuat dalam banyak aspek, dan sangat sulit untuk mengalahkannya,” kata Dovizioso.
Selama tiga tahun berturut-turut, Dovizioso harus puas menjadi runner-up MotoGP setelah kalah dari Marquez, yang berada dalam puncak performa bersama Honda.
Dovizioso mengungkapkan, Marquez selalu berhasil menemukan cara untuk unggul sepanjang musim.
“Pada titik tertentu saya menemukan kartu kemenangan untuk memenangkan pertarungan, tetapi bukan perang. Sepanjang musim ia selalu menemukan solusi untuk menjadi yang terdepan,” jelas Dovizioso.
Pengalaman Dovizioso bersaing dengan Rossi dan Marquez memberikan wawasan berharga tentang ketangguhan mental dan fisik yang diperlukan untuk bersaing di level tertinggi MotoGP.
Ini juga menggambarkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung seorang pebalap untuk mencapai puncak prestasi dalam dunia balap motor sekelas MotoGP.
(Budis)