BANDUNG,TM.ID: Pemain bertahan Borneo FC Samarinda, Agung Prasetyo sangat kecewa usai ‘selamatkan’ Persib dari kekalahan di pertandingan pekan ke-16. Hal itu disampaikan langsung pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Huistra.
Pieter mewajari reaksi Agung Prasetyo yang sangat menyesal sampai berdampak kepada kegagalan Borneo FC meraih poin kemenangan. Namun pelatih asal Belanda itu merasa kesalahan Agung Prasetyo bukanlah menjadihal terpenting di laga ini.
Justru Pieter Huistra siap pasang badan membela Agung Prasetyo dari hujatan suporter. Tak lupa ia juga mengajak Agung Prasetyo untuk segera bangkit dan menjadikan kesalahannya di laga kontra Persib Bandung sebagai pelajaran.
“Tentu saja ada perbedaan antara pemain menyerang dengan pemain bertahan. Jika penyerang melakukan kesalahan maka seolah tidak ada apa-apa. Jika ada sepuluh peluang dan dia mencetak satu gol, maka pujian didapatnya,” kata dia, Senin (23/10/2023).
BACA JUGA: Mau Lawan Borneo FC Kabar Buruk Timpa Persib Bandung: Jadi Laga Sulit
“Tapi untuk bek, meski berhasil mencetak sepuluh gol tetapi melakukan kesalahan, semua akan menyorotinya. Tentu saja untuk Agung, dia merasa terpuruk,” lanjutnya.
Pieter melanjutkan, Borneo FC memang tampil sangat baik hingga mampu menghipnotis Persib untuk bermain di bawah kendalinya pada babak pertama. Ada banyak pula rencana timnya yang berjalan cukup baik hingga mendapatkan sejumlah peluang.
“Kami mampu menguasai permainan, membuat kombinasi dan banyak menciptakan peluang. Kami mampu mencetak gol dan sebenarnya punya kesempatan membuat gol kedua,” tegasnya.
Namun di babak kedua, pria berusia 56 tahun itu tak mengerti akan kondisi anak asuhnya. Terlihat lini pertahanannya mudah ditembus Persib padahal ia sama sekali tak melakukan perubahan taktik di sektor tersebut.
Ia juga mengaku tak puas dengan sikap para pemainnya yang seakan terlena dengan keunggulan satu gol di babak pertama. Hingga akhirnya Borneo FC terus ditekan Persib hingga kedudukan berubah menjadi imbang 1-1 lewat gol bunuh diri dari Agung Prasetyo.
“Di babak kedua sangat berbeda, saya tidak tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi dan harus mencari tahu. Kami seharusnya tetap bisa membuat peluang, tetapi babak kedua saya kurang senang dengan yang terjadi,” kata eks pelatih FC Gronigen itu
BACA JUGA: Duel Persib vs PSS Sleman, Tiket Sudah Bisa Dipesan
Tentunya kegagalan ini harus disikapi positif oleh anak asuhnya. Ia berharap Nadeo Argawinata cs bisa memetik pelajaran agar tidak mudah terlena saat unggul tipis menghadapi lawan-lawannya.
“Kami tidak beruntung karena mencetak gol bunuh diri tapi itu bisa saja terjadi jika terlena. Jadi kami kehilangan dua poin, tapi ini pelajaran bagus agar jika sudah bermain bagus di babak pertama, kami harus bisa melanjutkan itu hingga akhir,” tutup Pieter.
(RF/Masnur)