Kepala BKPM Sebut 7 Perusahaan Minat Bangun Pabrik Mobil Listrik Senilai Rp 15 Triliun

Penulis: usamah

Kepala BKPM Sebut 7 Perusahaan Minat Bangun Pabrik Mobil Listrik Senilai Rp 15 Triliun
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani (Pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tujuh perusahaan produsen kendaraan mobil listrik berminat untuk membangun pabrik dan berproduksi di Indonesia, ha tersebut diungkap Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan dari tujuh perusahaan tersebut, beberapa di antaranya sudah berkomitmen dan tengah membangun konstruksi pabrik.

Tujuh perusahaan tersebut, yakni BYD, Citroen, Aion, Gili, Maxus, Volkswagen, serta VinFast. Adapun nilai investasi untuk pembangunan pabrik perusahaan kendaraan listrik ini mencapai Rp 15,4 triliun. Untuk kapasitasnya, bakal mencapai 281.000 unit per tahun.

Baca Juga:

Batal Investasi Rp11 Triliun, LG Energy Solution Tinggalkan Indonesia, Ini Kata Pakar

LG Batal Investasi Baterai EV Rp 129 Triliun di Indonesia, Prabowo Tetap Optimis

“Sudah ada tujuh produsen kendaraan mobil listrik yang menyatakan pemindahan investasinya dan sudah mulai melakukan konstruksi dengan nilai total Rp 15,4 triliun,” beber Rosan seperti dikutip Teropongmedia.

Awalnya, Rosan mengungkapkan angka penjualan kendaraan listrik di Indonesia terus mengalami tren peningkatan dari waktu ke waktu. Angka pertumbuhannya, Rosan mengungkapkan untuk 2024 meningkat hingga 151%.

Seiring adanya peningkatan penjualan di dalam negeri, Rosan mengungkapkan sudah selayaknya Indonesia memiliki pabrik di dalam negeri dan membangun ekosistem kendaraan listrik yang berkesinambungan dari hulu hingga hilir.

“Memang pertumbuhan ini sangat-sangat signifikan. Kita harus memperkuat ekosistem karena agar tidak ingin menjadi market saja,” ungkap Rosan.

Rosan melanjutkan, kinerja realisasi investasi di Indonesia khususnya ekosistem kendaraan listrik, terus mengalami tren peningkatan. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor.

Pertama, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Sehingga akselerasi penggunaan kendaraan listrik terus meningkat, dan tentunya potensi pasar kendaraan listrik di Indonesia meningkat pesat.

Kedua, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam untuk baterai kendaraan mobil listrik, yang jumlahnya sangat besar. Baik itu komoditas nikel maupun bauksit. Hal ini tentu jadi pertimbangan kuat para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. (Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Manajer Baru Persija Jakarta
Gantikan Bambang Pamungkas, Ini Dia Sosok Manajer Baru Persija Jakarta
TikTok Shop
TikTok Shop Bakal PHK Ribuan Karyawan di Indonesia, Efek Merger Tokopedia Mulai Terasa?
Armand Maulana
Armand Maulana Bingung Cuma Dapat Royalti Rp160 Ribu Setahun!
21-6835b5e6c43b6
Gak Cuma Keren, Honor Pad 10 Punya Fitur Rahasia yang Bikin Kerja Makin Ngebut!
Minyak Nilam
Cuan dari Daun! Minyak Nilam di Nias Tembus Rp1,3 Juta per Liter
Berita Lainnya

1

Kue Cubit dan Komunikasi: Rahasia Sukses Mang Joker Dalam Membangun Hubungan dengan Pelanggan

2

Seleksi Ketat, Ratusan Mahasiswa Bersaing untuk Menjadi Pelaut PIS lewat Program Beasiswa

3

Lokasi Tambang Gunung Kuda Cirebon Masuk Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi

4

Longsor Gunung Kuda Cirebon, ESDM Jabar Sebut Sudah Peringatkan Berkali-kali

5

Strategi Diversifikasi Produk
Headline
Longsor Gunung Kuda Cirebon
Tim SAR Gabungan Terus Upayakan Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon
PSG
PSG Juara Liga Champions Musim 2024-2025
Daftar Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon
Daftar Lengkap 14 Korban Meninggal Dunia dan 6 Luka, Longsor Gunung Kuda Cirebon Hingga Sabtu 31 Mei 2025
Gunung Dukono Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik 1.800 Meter
Gunung Dukono Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik 1.800 Meter

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.