BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Bagi banyak orang istilah seperti climbing, panjat tebing, dan bouldering sering kali terdengar mirip.
Padahal, masing-masing dari ketiganya mempunyai karakterisitik teknik, dan peralatan yang berbeda.
Bagi pemula yang ingin mempelajari dunia mendaki, penting untuk memahmii ketiga istilah tersebut.
Berikut ini merupakan perbedaan antara climbing, panjat tebing, dan bouldering yang perlu Anda ketahui.
Perbedaan Climbing, Panjat Tebing, dan Bouldering
1. Climbing
Climbing adalah istilah umum yang mencakup berbagai jenis aktivitas mendaki, termasuk panjat tebing dan bouldering.
Dalam konteks olahraga, climbing mengacu pada usaha manusia untuk mendaki permukaan vertikal atau curam menggunakan kekuatan fisik dan teknik tertentu.
Aktivitas ini dapat dilakukan di alam bebas (outdoor) atau di dalam ruangan (indoor) pada dinding buatan.
Sebagai istilah yang lebih luas, climbing mencakup semua bentuk pendakian, mulai dari yang membutuhkan peralatan lengkap hingga yang hanya mengandalkan kekuatan fisik.
2. Panjat Tebing
Panjat tebing (rock climbing) adalah bentuk climbing yang dilakukan pada formasi batuan alami atau dinding buatan yang meniru kondisi alam.
Biasanya panjat tebing memerlukan peralatan keamanan seperti tali, harness, carabiner, dan perangkat pengaman lainnya untuk melindungi pendaki dari jatuh.
Ada beberapa jenis panjat tebing, termasuk:
- Trad Climbing: Pendaki memasang alat pengaman sendiri di celah dan retakan batu.
- Sport Climbing: Pendaki menggunakan alat pengaman permanen yang sudah terpasang di rute pendakian.
- Top-Rope Climbing: Tali pengaman sudah terpasang di atas jalur pendakian, sehingga pendaki selalu terikat pada tali.
- Lead Climbing: Pendaki membawa tali ke atas dan memasang alat pengaman sepanjang jalan.
Panjat tebing umumnya dilakukan pada ketinggian yang lebih tinggi dibandingkan bouldering, dan memerlukan manajemen tali serta peralatan pengaman yang lebih kompleks.
3. Bouldering
Bouldering adalah jenis panjat yang dilakukan pada batu-batu besar atau dinding buatan dengan ketinggian rendah, biasanya tidak lebih dari 6 meter.
Karena ketinggiannya yang rendah, bouldering tidak memerlukan tali atau alat pengaman seperti pada panjat tebing.
Sebagai gantinya, bouldering menggunakan matras (crash pad) di bawah area pendakian untuk melindungi pendaki jika jatuh. Beberapa karakteristik bouldering yang membedakannya dari panjat tebing adalah:
- Tantangan Teknikal: Rute bouldering, yang disebut “problems,” cenderung lebih pendek namun lebih teknis dan memerlukan gerakan yang kompleks.
- Kekuatan dan Ketahanan: Bouldering menuntut kekuatan fisik yang tinggi dan daya tahan otot yang besar karena gerakannya yang eksplosif dan intens.
- Fokus pada Teknik: Bouldering memungkinkan pendaki untuk fokus pada teknik tertentu tanpa perlu khawatir tentang manajemen tali atau peralatan pengaman.
Meskipun climbing, panjat tebing, dan bouldering memiliki tujuan yang sama yaitu mendaki permukaan vertikal, masing-masing memiliki karakteristik dan teknik yang berbeda.
Climbing adalah istilah umum yang mencakup semua jenis aktivitas mendaki, sedangkan panjat tebing dan bouldering adalah sub-kategori dengan fokus dan peralatan yang berbeda.
Panjat tebing lebih memerlukan peralatan pengaman dan biasanya dilakukan pada ketinggian yang lebih tinggi, sementara bouldering menekankan teknik dan kekuatan pada ketinggian rendah tanpa menggunakan tali pengaman.
BACA JUGA: 5 Persiapan Panjat Tebing untuk Pemula
Dengan pemahaman ini Anda dapat memilih antara Climbing, Panjat Tebing, atau Bouldering sesuai dengan jenis aktivitas yang Anda inginkan.
(Virdiya/Budis)