BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gagal jantung memiliki berbagai jenis dan sering kali menyerang lansia berusia 65 tahun ke atas. Kenali 9 jenis gagal jantung yang perlu Anda ketahui.
Healthline melansir, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh atau membutuhkan tekanan lebih tinggi untuk melakukannya. Penanganannya bervariasi tergantung pada jenis gagal jantung yang dialami.
Jenis-jenis Gagal Jantung
1. Gagal Jantung Sisi Kiri
Jenis ini merupakan yang paling umum. Pada kondisi ini, jantung kesulitan memompa darah beroksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Akibatnya, darah kembali ke pembuluh darah paru-paru, yang dapat menyebabkan gejala seperti:
- Kelelahan
- Sesak napas
- Sulit bernapas
- Batuk
- Pembengkakan di kaki
Gagal jantung sisi kiri terbagi menjadi dua subkategori: diastolik (HFpEF) dan sistolik (HFrEF), yang keduanya memengaruhi ventrikel kiri jantung.
2. Gagal Jantung Diastolik (HFpEF)
Pada gagal jantung diastolik, otot ventrikel kiri menjadi kaku sehingga tidak bisa rileks dengan baik. Kondisi ini menghambat pengisian darah beroksigen dari paru-paru ke jantung. HFpEF sering dikaitkan dengan obesitas, hipertensi yang tidak terkontrol, dan diabetes.
3. Gagal Jantung Sistolik (HFrEF)
Gagal jantung sistolik terjadi ketika otot ventrikel kiri melemah sehingga tidak mampu memompa darah dengan kekuatan cukup. Biasanya, penyebab kondisi ini penyakit arteri koroner atau penyumbatan arteri di sekitar jantung.
4. Gagal Jantung Sisi Kanan
Gagal jantung sisi kanan sering kali disebabkan oleh kerusakan pada sisi kanan jantung akibat gagal jantung sisi kiri. Kondisi ini dapat memicu penumpukan cairan di jaringan tubuh, menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau perut, serta:
- Kelelahan
- Peningkatan frekuensi buang air kecil
- Kehilangan selera makan
- Penambahan berat badan
5. Gagal Jantung Biventrikular
Jenis ini memengaruhi kedua sisi jantung, sehingga menimbulkan kombinasi gejala dari gagal jantung sisi kanan dan kiri, seperti sesak napas, kelelahan, dan pembengkakan pada tubuh.
6. Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung kongestif terjadi ketika darah yang kembali ke jantung tidak dapat mengalir dengan lancar sehingga menumpuk di jaringan tubuh. Gejala umumnya meliputi:
- Edema (pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau tungkai)
- Sesak napas
- Kelelahan
7. Gagal Jantung Kronis
Kondisi ini berkembang secara perlahan selama beberapa bulan atau tahun. Penyebab gagal jantung kronis sering kali karena penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau obesitas.
Gejalanya cenderung muncul secara bertahap, sehingga penting untuk segera berkonsultasi jika toleransi terhadap aktivitas fisik menurun.
8. Gagal Jantung Akut
Gagal jantung akut muncul secara tiba-tiba, sering kali dalam hitungan jam atau hari. Penyebabnya meliputi serangan jantung, infeksi jantung, atau efek samping obat tertentu. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera karena berpotensi mengancam nyawa.
9. Gagal Jantung Dekompensasi
Jenis gagal jantung ini ditandai dengan penurunan fungsi jantung secara mendadak, sering kali menyebabkan penumpukan cairan dan pembengkakan tiba-tiba. Jika gejala memburuk, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
BACA JUGA: Startup Inggris Buat Perangkat AI Pendeteksi Gagal Jantung dari Kaki
Memahami jenis gagal jantung dapat membantu anda mengenali gejala dan mencari penanganan lebih awal. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala mencurigakan.
(Virdiya/Aak)