Kemenkes Bantah 6.000 Dokter Asing Datang Ke Indonesia

Kemenkes Buka Suara Soal Isu 6.000 Dokter Asing
Ilustrasi-Kemenkes Buka Suara Soal Isu 6.000 Dokter Asing (alodokter)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan isu datangnya ribuan dokter asing ke Indonesia. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tirmizi membantah isu kedatangan 6.000 dokter asing ke Indonesia.

Nadia menilai kedatangan dokter asing ke Indonesia sebenarnya sudah diatur dalam Undang Undang Kesehatan pasal 17 tahun 2023. Kecuali, mendatangkan dokter asing dalam ruang lingkup memberikan pelayanan untuk Indonesia.

“Bentuk pelayanannya itu bisa macam-macam. Salah satu contohnya adalah kedatangan dokter asing di Medan untuk membantu pasien anak-anak dalam penanganan penyakit jantung, ” kata Nadia mengutip rri.

Menurutnya, kedatangan dokter asing tersebut adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dengan Kerajaan Arab Saudi. Dokter asing tersebut diketahui telah melakukan bantuan kepada anak-anak yang mempunyai penyakit jantung.

Kemudian, Nadia menjelaskan ada 30 pasien anak yang telah ditangani oleh dokter asing tersebut. Sisanya adalah orang dewasa dengan kasus penyakit jantung akibat gaya hidup yang buruk.

Terkait kedatangan dokter asing yang membuat heboh kedokteran Indonesia. Nadia menyampaikan informasi terkait aturan pemerintah mengenai kedatangan dokter asing di Indonesia.

“Di dalam Undang Undang sudah diatur sedemikian rupa, bagaimana regulasinya, ada syarat-syarat yang harus mereka penuhi, ” ucap Nadia.

Kendati demikian, kabar kedatangan 6.000 dokter asing ke Indonesia memunculkan banyak pertanyaan tentang ketersediaan dokter spesialis di Indonesia. Jumlah ketersediaan dokter spesialis di Indonesia masih sangat memprihatinkan.

Lebih lanjut, Nadia menjelaskan bahwa ada 14 kabupaten provinsi yang belum memiliki dokter spesialis jantung. Jika di kalkulasikan, ada 285 rumah sakit yang belum mempunyai dokter spesialis jantung.

Sejalan dengan ini, Nadia menginginkan dokter spesialis jantung harus lebih diperbanyak terutama di Kabupaten Kota. Usulan ketersediaan kesehatan juga menjadi acuan agar masyarakat bisa mendapatkan akses kesehatan yang mudah.

BACA JUGA: Kata Kemenkes RI Kota Bandung Jadi Fokus Utama Pengembangan Nyamuk Wolbachia

“Butuh waktu 10 sampai 15 tahun untuk bisa mendapatkan dokter spesialis. Angka tersebut masih terlalu jauh untuk saat ini, ” ujarnya.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
GIANT SEA WALL
DPR Dorong Proyek Giant Sea Wall Segera Dibangun
Bupati KDS Luncurkan Buku Aksara Swara
Bentuk Karakter Kesundaan Pelajar, Bupati KDS Luncurkan Buku Aksara Swara
Jam kerja ASN Bogor
Tak Ikuti Aturan Gubernur Jabar, Jam Kerja ASN Bogor Tetap Jam 08.00
Rektor Telkom University
Guru Besar AI, Prof. Dr. Suyanto, Resmi Dilantik Rektor Telkom University 2025-2030
menlu sugiono bertemu menlu timor leste
Menlu Sugiono Bertemu Menlu Timor Leste, Bahas Soal Perbatasan
Berita Lainnya

1

2 Orang Meninggal di Puncak Cartenz Papua, Fiersa Besari Ikut dalam Pendakian, Ini Kronologi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Antasena ITS Team Buat Mobil Berbahan Bakar Hidrogen dan Raih 4 Juara Sekaligus di Qatar

5

Kawasan Puncak Bogor Banjir, Seorang Warga Hanyut dan 423 Jiwa Terdampak
Headline
Pemkot Bandung Segera Miliki BPBD
Perkuat Mitigasi Bencana, Pemkot Bandung Segera Miliki BPBD
Dedi Mulyadi Minta Penghentian Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor
Dedi Mulyadi Minta Penghentian Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor
Farhan: Ajak ASN Tetap Semangat Layani Masyarakat
Hari Pertama Kerja di Bulan Ramadan, Farhan: Ajak ASN Tetap Semangat Layani Masyarakat
demo buruh sritex
Buruh Sritex Bakal Gelar Aksi Demo Besar 5 Maret di Jakarta

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.