BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud) berkomitmen meningkatkan dukungan bagi pelaku seni dan budaya Indonesia. Langkah ini meliputi perluasan program bantuan yang sudah ada, termasuk jaminan sosial ketenagakerjaan bagi maestro seni.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyatakan hal ini dalam acara pemberian jaminan sosial kepada ahli waris dua maestro budaya di Gedung A Kemendikbud.
“Kita akan memperluas lagi spektrumnya dengan keberadaan Kementerian Kebudayaan sebagai kementerian tersendiri, termasuk juga di dalam kita menghargai maestro,” kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Jakarta, mengutip dari Antara pada Sabtu (28/12/2024).
Fokus pada Maestro dan Pelaku Seni yang Membutuhkan
Kemendikbud akan memperluas cakupan “maestro” tak hanya terbatas pada seni tradisi, tetapi juga mencakup bidang seni lainnya. Kriteria penerima bantuan akan dirumuskan bersama para ahli.
Program ini difokuskan untuk membantu maestro dan seniman yang membutuhkan dukungan, bukan seniman yang sudah mapan dan komersial. Fadli Zon menekankan pentingnya dukungan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk berkarya.
BACA JUGA : Denpasar Meriahkan Akhir Tahun dengan Seni Budaya Bertajuk Festival 2024
Kerjasama Antar Pihak untuk Mendukung Pelaku Seni
Kemendikbud berencana melibatkan pemerintah daerah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya mendukung pelaku seni dan budaya.
Kerjasama ini dapat memperkuat ekosistem seni dan budaya Indonesia. “Gotong royong” menjadi kunci dalam upaya pelestarian aset budaya bangsa.
Target Peningkatan Kuantitatif dan Kualitatif di 2025
Kemendikbud menargetkan peningkatan program dukungan baik secara kuantitatif maupun kualitatif di tahun 2025. Target ini meliputi perluasan jangkauan bantuan kepada lebih banyak seniman dan peningkatan kualitas program yang ada.
Pengakuan, apresiasi, dan dukungan bagi pelaku seni dan budaya merupakan bagian integral dari upaya pelestarian seni dan budaya nasional. Kemendikbud menyadari pentingnya peran seniman dan budaya dalam memperkaya identitas dan jati diri bangsa.
(Hafidah Rismayanti/Aak)