BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kegagalan penalti di sepak bola merupakan hal biasa. Namun jika kegagalan itu terjadi sebanyak dua kali di dalam satu pertandingan, itu momen hal luar biasa. Situasi itu menimpa Persib saat bertandang ke markas PSIM Jogja.
Tampil dengan status tim tamu, rupanya tak menyurutkan semangat Persib untuk meraih kemenangan. Berbagai upaya dilakukannya, termasuk menciptakan penalti demi mengubah papan skor.
Alih-alih menambah skor, nyatanya Persib kembali gagal mengubah kedudukan. Dua penalti yang didapat Persib lewat algojo Uilliam Barros dan Marc Klok harus terbuang dengan sia-sia.
Pelatih Persib, Bojan Hodak mengaku bingung dengan kegagalan Persib dalam memaksimalkan kesempatan penalti. Namun dalam pandangannya, kegagalan ini disebabkan banyak faktor.
Baca Juga:
Patricio Matricardi Selamatkan Persib dari Kekalahan Atas PSIM
Pesan Menyejukkan Agung Yansusan untuk Bobotoh: “Persib Kalah Itu Takdir”
“Kami gagal memanfaatkan dua penalti, apa yang harus saya katakan ketika ada dua penalti gagal dalam satu pertandingan,” ujar Bojan kepada awak media selepas pertandingan.
Ia pun menarik kesimpulan atas kegagalan ini. Ketenangan dan konsentrasi pemainnya sedikit terganggu saat hendak mengeksekusi penalti. Lalu ada pun sisi mentalitas yang bisa berdampak kepada sisi rasa percaya diri penendang.
“Ketika sudah mulai lelah, memasuki menit 90, suasana yang tidak bersahabat di sekitar pemain, kadang dari sisi mental membuat penendang melakukan kesalahan,” terang pelatih berusia 54 tahun itu.
Disinggung soal alasan menunjuk Barros dan Klok sebagai algojo penalti, Bojan memberikan alasannya. Baginya, kedua pemain itu layak mendapatkan kesempatan karena selalu berhasil mengeksekusi penalti di sesi latihan.
“Saya hanya bisa katakan, Barros tidak pernah gagal penalti di latihan dalam dua bulan terakhir. Dan Marc musim lalu adalah algojo kami juga, jadi dalam dua tahun terakhir saya rasa dia juga tidak pernah gagal,” jelas Bojan. (RF/_Usk)