BANDUNG,TM.ID: Jalan tol adalah tulang punggung transportasi di Indonesia yang menyediakan konektivitas vital antara kota-kota besar. Namun, di balik kemudahan akses ini, terdapat cerita kelam, salah satu contohnya adalah Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), yang konon menjadi salah satu jalan tol dengan tingkat kecelakaan tertinggi di dunia.
Melansir lintasmarga, Tol Cipali menjadi bagian integral dari Jalan Tol Trans Jawa, menghubungkan Jalan Tol Merak hingga Surabaya. Dengan lokasinya yang melewati Jakarta–Cikampek dan Palimanan–Kanci, Tol Cipali bukan hanya jalur transportasi, tetapi juga saluran distribusi utama bagi barang dan transportasi umum di Pulau Jawa. Harapannya, tol ini akan mendorong pertumbuhan sektor industri, perumahan, perkantoran, pariwisata, dan agrobisnis.
Proyek Tol Dari Pembangunan hingga Selesai
Konstruksinya mulai 28 November 2011 dan rampung pada 12 Juni 2015. Proyek ini dikerjakan oleh PT Lintas Marga Sedaya, yang juga menjadi pemegang saham utama. Namun, perjalanan Tol Cipali tidak mulus sepanjang sejarahnya.
Proyek ini pertama kali mulai pada akhir 1996, namun berhenti pada masa Krisis Ekonomi 1997-1998 berdasarkan permintaan IMF. Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), proyek ini dilanjutkan dan akhirnya diselesaikan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Total investasi yang ditanamkan dalam proyek ini mencapai Rp13,77 triliun, melalui ekuitas dari badan usaha jalan tol dan pinjaman dari lembaga keuangan. Masa konsesi pengusahaan Tol Cikopo – Palimanan adalah 40 tahun sejak Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 21 Juli 2006.
BACA JUGA: 12 Tewas, Dugaan Penyebab Kecelakaan Maut Bus Handoyo Tol Cipali
Rute Tol Terpanjang dan Fasilitas
Dengan panjang total 116,75 kilometer, Tol ini melintasi lima kabupaten: Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon. Terdapat enam gerbang tol dan enam interchange, serta 99 unit jembatan. PT Lintas Marga Sedaya bertanggung jawab menjalankan operasional dan pemeliharaan tol sesuai standar pelayanan minimal selama masa konsesi.
Tol Cipali juga menonjolkan fasilitas layanan dan keamanan. Astra Tol Cipali memiliki 12 unit patroli, 12 unit derek, dan 12 unit kendaraan rescue untuk menangani keadaan darurat. Layanan informasi dilengkapi dengan sembilan unit Variable Message Sign (VMS) dan 47 kamera pantau CCTV untuk memastikan keamanan pengguna jalan.
Berbagai tempat istirahat dan pelayanan (TIP/Rest Area) tersebar sepanjang jalan tol, memudahkan pengguna jalan untuk beristirahat. Total delapan rest area berlokasi strategis, empat di arah Jakarta dan empat di arah Palimanan, memenuhi kebutuhan pengguna jalan dengan tipe A dan B.
Bahaya
Meskipun keberadaannya memberikan manfaat ekonomi dan konektivitas, Tol ini menjadi sorotan karena tingkat fatalnya kecelakaan yang mencengangkan. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa Jalan Tol Cipali menjadi yang paling berbahaya di dunia.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, mengungkapkan keprihatinan atas tingginya angka kecelakaan di Tol Cipali. Dalam rapat kerja bidang perhubungan darat 2022, dia menyampaikan bahwa jalan tol ini memimpin dalam fatalitas kecelakaan per kilometer. Situasi ini memerlukan perhatian serius agar jalan tol tidak menjadi tempat berbahaya yang merenggut nyawa.
(Kaje/Usk)