BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID –– Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles diperkirakan menjadi salah satu bencana alam termahal dalam sejarah Amerika Serikat. Kebakaran ini menyebabkan kerugian ekonomi melebihi USD50 miliar (Rp810 triliun), dilansir dari Los Angeles Times melalui Radio Repubik Indonesia, Jumat (10/1/2025).
AccuWeather memperkirakan total kerugian mencapai $52 (Rp842 triliun) hingga USD57 miliar (Rp923 triliun). Angka tersebut diperkirakan dapat meningkat jika kebakaran terus meluas.
JP Morgan juga menaikkan perkiraannya menjadi sekitar USD50 miliar (Rp810 triliun), Kamis (9/1/2025). Lima kebakaran besar telah melahap ribuan hektar wilayah di sekitar Los Angeles, memaksa setidaknya 130 ribu orang mengungsi.
Kebakaran tersebut juga merusak dan menghancurkan sekitar 2.000 bangunan, serta menewaskan lima orang. Menurut Moody’s, kerugian yang diasuransikan dari kebakaran ini diperkirakan mencapai miliaran dolar.
Kerugian tersebut diperkirakan karena kebakaran melanda daerah-daerah bernilai tinggi seperti Pacific Palisades, Santa Monica, dan Malibu. Rumah-rumah di kawasan ini memiliki nilai median lebih dari USD2 juta (Rp32,4 miliar), memperbesar nilai kerugian ekonomi.
Namun, banyak pemilik rumah melaporkan bahwa polis asuransi mereka telah dihentikan. Industri asuransi menghadapi tantangan besar akibat meningkatnya bencana terkait perubahan iklim, seperti badai dan kebakaran.
Beberapa perusahaan asuransi bahkan berhenti memperbarui polis di daerah berisiko tinggi. California memiliki tingkat pembatalan polis asuransi rumah tertinggi di AS, yang menambah tekanan pada pasar asuransi.
Denise Rappmund, analis senior Moody’s, mengatakan bahwa kebakaran ini menyoroti meningkatnya risiko kebakaran hutan di California. Biaya pemulihan yang tinggi diperkirakan akan mendorong kenaikan premi asuransi dan membatasi ketersediaan polis asuransi properti di masa depan.
BACA JUGA: Kebakaran California, Rumah Selebriti Hangus Terbakar
Kebakaran ini dimulai di Pacific Palisades, Selasa (7/1/2025), meluas ke Santa Monica dan Malibu. Api menghancurkan rumah-rumah mahal dan menyebabkan dampak ekonomi yang signifikan.
Moody’s menilai terlalu dini untuk mengevaluasi dampak terhadap valuasi property. Tetapi ia mengatakan kebakaran ini dipastikan akan memengaruhi pemerintah lokal dan pasar kredit.
Penjarahan dan Keamanan Terancam
Kebakaran besar di Palisades, Los Angeles, tidak hanya menimbulkan kerugian besar tetapi juga memicu kekhawatiran akan aksi penjarahan. Jaksa Wilayah Los Angeles, Nathan Hochman, memperingatkan warga tentang ancaman penjarahan.
Dilansir dari Fox News, Jumat (10/1/2025), ia juga berjanji akan menghukum pelaku yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan ilegal. Penjarahan dilaporkan terjadi di wilayah terdampak kebakaran hutan di California Selatan, termasuk kawasan elit Los Angeles.
Hochman menegaskan bahwa tindakan seperti penjarahan, pencurian, dan penipuan tidak akan ditoleransi. “Kami akan menindak tegas siapa pun yang mencoba memanfaatkan penderitaan orang lain,” ujarnya.
Sementara itu, perusahaan keamanan swasta kewalahan memenuhi permintaan perlindungan di kawasan terdampak. Direktur SAGE Intelligence, Herman Weisberg, mengungkapkan kesulitan mengerahkan personel ke lokasi, terutama karena kekurangan tempat tinggal dan kendaraan.
Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, melaporkan telah menangkap 20 orang terkait aksi penjarahan di area yang dievakuasi. Ia memperingatkan pelaku lain untuk menjauhi rumah yang ditinggalkan.
“Pelanggaran perintah evakuasi bisa dihukum sebagai pelanggaran ringan, bahkan kejahatan berat jika disertai tindak kriminal,” tegas Luna. Kebakaran besar ini telah menewaskan setidaknya lima orang dan memaksa 130.000 warga mengungsi dari rumah mereka.
(Usk)