Kasus Eks Bupati Cirebon, KPK Periksa Saksi Hingga ke Seoul Korsel

Penulis: Vini

KPK Korsel
Ilustrasi. (X/trianair86)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap warga Korea Selatan (Korsel) sebagai saksi kasus dugaan suap terkait perizinan PT Cirebon Energi Prasarana PLTU 2 di Kabupaten Cirebon, Jawa barat.

KPK melakukan pemeriksaan pada saksi yang identitasnya dirahasiakan tersebut di Korea Selatan, setelah mendapat izin dari otoritas negara tersebut.

“Pemeriksaannya dilakukan di Kantor Kejaksaan Seoul Central dan dilakukan oleh Jaksa Korea Selatan dengan didampingi penyidik KPK,” ujar Tim Juru Bicara Budi Prasetyo di kantornya, Jakarta, dikutip Selasa (6/5/2025).

Budi mengatakan, proses pemeriksaan tersebut merupakan bentuk kerja sama yang baik antara kedua belah pihak. Proses ini didasarkan pada perjanjian internasional antar negara yang bertujuan untuk saling mendukung dalam proses penegakan hukum.

Kerja sama semacam ini dikenal dengan istilah bantuan hukum timbal balik atau Mutual Legal Assistance (MLA).

“Hingga saat ini proses MLA-nya masih berlanjut,” ucap Budi.

“KPK menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Hukum dan Ham RI serta Pemerintah Korea Selatan yang telah memfasilitasi proses ini,” imbuhnya.

Hingga saat ini KPK belum merampungkan proses hukum terhadap General Manager Hyundai Engineering Herry Jung yang telah ditetapkan sebagai tersangka pada 15 November 2019 lalu.

Herry Jung diduga telah menyuap mantan Bupati Sunjaya Purwadisastra Rp6,04 miliar, dari janji Rp10 miliar, terkait perizinan PT Cirebon Energi Prasarana PLTU 2 di Kabupaten Cirebon.

Kasus tersebut terungkap dari hasil pengembangan penanganan perkara tindak pidana pencucian uang mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra. Penetapan Herry dan Sutikno sebagai tersangka oleh KPK dilakukan pada pertengahan November 2019.

Baca Juga:

UU Baru, KPK Dilarang Tangkap Direksi Hingga Komisaris BUMN

Saksi Jual Aset Demi Setor Rp300 Juta ke Mantan Bupati Cirebon

Uang disalurkan melalui pembuatan Surat Perintah Kerja (SPK) fiktif dengan PT Milades Indah Mandiri (MIM), seolah-olah terdapat proyek jasa konsultasi untuk pekerjaan PLTU 2 dengan nilai kontrak mencapai Rp10 miliar.

Sedangkan Sutikno diduga memberikan suap sebesar Rp4 miliar kepada Sunjaya yang berkaitan dengan proses perizinan PT Kings Property. Uang tersebut diduga diserahkan secara tunai melalui ajudan Sunjaya pada tanggal 21 Desember 2018.

(Virdiya/)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Dedi Kusnandar
Dedi Kusnandar Sebut Gelar Juara Back to Back Persib Jadi Pengalaman Terbaik Dalam Karirnya 
soeharto pahlawan (4)
Soeharto Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional, Fraksi PDIP Ungkit Masa Kelam!
hasan pco
Hasan Pimpin Lagi PCO, Padahal Sudah Mundur Secara Matang!
komdigi bekukan izin worldcoin dan worldID-4
Polri Gercep Usut Dugaan Pelanggaran Worldcoin dan WorldID
Pemindaian retina mata worldcoin - CEENTA
Wali Kota Bekasi: Waspadai Pemindaian Retina Mata Berhadiah Uang dari Worldcoin dan World ID!
Berita Lainnya

1

Dari Likuiditas ke Pinjol: Mengapa Masyarakat Memilih Pembiayaan Instan?

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Aliansi Pejuang BPI Serukan Pemenuhan Kuota Beasiswa: Dosen, Guru dan Pelaku Budaya Tak Boleh Jadi Korban Sistem

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Apa Itu Vape Etomidate? Cek Efek Sampingnya!
Headline
Bupati Indramayu lucky hakim jalani sanksi dari Kemendagri akibat liburan ke jepang tanpa izin
Bupati Indramayu Lucky Hakim Jalani Sanksi Pergi ke Luar Negeri Tanpa Izin, Pindah Kantor 3 Bulan
gunung Dukono erupsi
BREAKING NEWS! Gunung Dukono Erupsi, Masyarakat Diimbau Menjauh Radius 4 Km
AC Milan
Dramatis! AC Milan Sukses Tundukkan Genoa 2-1 di Serie A 2024/2025
dedi mulyadi persib
Persib Juara, Dedi Mulyadi Ikut Konvoi Ala Freddie Mercury

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.